Mengisahkan seorang perempuan bernaman Fatma dengan usia 70 tahun (Niniek L. Karim) kembali muda menjadi Fatma di usia 20 tahun (Tatjana Saphira) dengan banyak mimpi dan harapan yang belum ia capai.
“Ya karakter utamanya si Fatma yang mendapat kesempatan kedua untuk bisa meraih mimpinya menjadi seorang penyanyi saat kembali menjadi Fatma muda,” cerita Morgan.
Di sini juga menjadi kegalauan Fatma, akankah dia memilih untuk tetap menjadi muda dan meninggalkan keluarganya?
Atau mengubur mimpi-mimpinya menjadi seorang penyanyi terkenal dan kembali hidup sebagai Fatma di usia 70 tahun.
Tetap Pakai Budaya di Indonesia
Meskipun film ini merupakan adaptasi dari Korea dan bahkan juga sudah diadaptasi oleh beberapa negara di Asia, Sweet 20 punya banyak perbedaan.
Film yang ditulis oleh Upi ini memiliki karakter yang tetap mengambil budaya dan kearifan lokal di Indonesia.
Nanti bakal adegan soal lebaran dan dangdutan yang udah menjadi budaya di Indonesia.
Playlist-nya yang Asyik
Menurut Morgan, film ini juga seru buat ditonton karena playlist alias soundtrack-nya yang remake dari lagu-lagu lawas.
Sebuah film bagus juga biasanya didukung sama soundtrack-nya yang asyik.
Beberapa lagu lawas yang di remake ada Bing, Payung Fantasi, Layu Sebelum Berkembang dan sebagainya.
Soundtrack-nya jadi mendukung banget sama suasana film yang juga lawas (vintage).
(Morgan Oey ternyata lebih nyaman akting, ini alasannya)
Berikut ini teaser dari film Sweet 20 yang enggak boleh kita lewati!
(Sara)
Stem Cell, Terobosan Baru Sebagai Solusi Perawatan Ortopedi Hingga Cedera Olahraga
Penulis | : | Natalia Simanjuntak |
Editor | : | Natalia Simanjuntak |
KOMENTAR