Sering sekali, setelah habis nongkrong di area AOS, pengunjung enggak membuang sampah yang diletakkan begitu saja di meja.
Enggak jarang, sampahnya terjatuh ke bawah atau area sekitar kursi, seperti sampah puntung rokok atau sisa sedotan bekas pakai.
Padahal di area AOS, sudah disediakan beberapa tempat sampah. Rasanya gemas sendiri kalau melihat pengunjung yang malas sekali untuk membuang sampah.
Apalagi kalau ada yang sampai membiarkan tumpahan minum di meja begitu saja.
Sampai akhirnya saya tersadar sendiri, bahwa saya pun pernah menjadi salah satu seperti pengunjung tersebut.
Berpikirnya begini, “Ah, ngapain buang sendiri? Kan sudah ada yang bertugas membersihkan. Nanti kalau kita buang sampah sendiri, mereka gabut dong?”
Ya, pasti kamu juga pernah berpikir hal yang sama. Tapi setelah saya berada di posisi cleaning service tersebut, saya jadi tersadar bahwa akan lebih mudah jika kita mau sedikit mandiri.
Sesederhana dengan membuang sampah pada tempatnya.
(Baca juga: Cerita Inspiratif Cewek yang Mendirikan Sekolah untuk Anak-anak Jalanan, Keren!)
Menantang Tapi Seru!
Saat menjadi cleaning service, saya dibantu oleh Mas Fajri, yang sudah bekerja delapan bulan. Awalnya dia merasa sungkan untuk membantu saya karena dia merasa enggak enak, tapi lama-kelamaan akhirnya dia mau juga setelah saya paksa, he-he-he.
Membersihkan meja dari sampah dan juga mengumpulkannya menjadi tugas wajib dari cleaning service.
Penulis | : | Debora Gracia |
Editor | : | Debora Gracia |
KOMENTAR