Berbeda dengan kepanikan yang dialami 5 cewek lainnya, Disa, Sarah dan Fanny sudah lebih bersiap ketika menstruasi pertama mereka rasakan.
“Dulu waktu masih tinggal dan sekolah di Australia sempat ada pelajaran tentang apa itu menstruasi dan gimana cara memakai tampon,“ cerita Disa, “ketika balik ke Indonesia yang jarang banget memakai tampon saat menstruasi dan pertama kali menstruasi, aku belajar lagi cara memakai pembalut. Untungnya jadi enggak terlalu kaget sih.“
Sarah juga lebih siap saat pertama kali mengalami menstruasi saat kelas 4 SD. Waktu itu, ia sedang berada di rumah bersama dengan kakak perempuan dan ibunya.
“Jadi enggak bingung karena udah dapat sex education dari sekolah jadinya udah tahu proses terjadinya gimana, tanda-tandanya dan juga apa yang harus dilakukan kalau lagi menstruasi.“
Beda dengan Sarah dan Disa, Fanny mendapatkan pengetahuan tentang menstruasi ketika berada di dokter.
“Dulu karena sempat iseng nanya ke dokter kok aku belum menstruasi juga sedangkan teman-teman di sekolah udah, aku jadi dijelasin sedikit oleh dokter tentang menstruasi. Ibuku juga langsung menyiapkan aku supaya siap kalau nanti menstruasi untuk pertama kalinya.“
(Baca juga: Lalui Red Days Tanpa Infeksi dan Sensi)
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR