Takut situasi jadi tambah menyeramkan, Indah dan rombongannya memutuskan untuk tidur. Pasalnya, tempat mereka nge-camp dikenal dengan sebutan Peken Setan atau Pasar Setan.
Mendengar langkah kaki kuda
Kejadian ketiga dialami oleh Puspita Putri (24) saat mendaki Gunung Ciremai pada tahun 2011. Saat itu ia dan rombongan yang terdiri dari 5 orang memulai pendakian menjelang jam 5 sore. Mereka tracking cepat untuk mengejar sampai ke Pos Bapak Tere.
Sayangnya, lepas maghrib mereka tiba di Pos Kuburan Kuda. Konon pos ini diberi nama demikian karena dipercaya dahulu kuda milik tentara Jepang dikubur di sini.
“Kita enggak berhenti di situ sih, masih terus lanjut. Tapi, sekitar 500 meter dari situ, aku seperti denger ada yang jalan persis di belakang.
Saat pendakian itu aku jadi sweeper, jadi memang jalan paling belakang. Rombonganku yang lain udah di depan dan itu gelap banget.
Aku udah was-was, tapi masih mencoba untuk tenang.”
Puspita pun mendengar suara langkah itu untuk kedua kalinya. Dia memutuskan untuk berhenti sejenak sembari memindai lokasi. Tetap enggak ada apa-apa.
“Aku udah ketinggalan mungkin sekitar 6 meter dari rombongan.
Akhirnya aku kejar mereka. Nah, saat itulah aku denger bunyi ‘cetak cetuk cetak cetuk’, mirip tapak kaki kuda gitu, persis di sebelah kanan.
Aku langsung ngejar teman-teman di depan dan minta temen untuk gantian jadi sweeper,” kenang Puspita.
Sesampainya di Pos Pengasinan, Puspita pun menceritakan ke rombongan tentang suara tapak kaki kuda itu. Ternyata teman yang menggantikan posisinya sebagai sweeper juga mendenger suara yang sama.
Penulis | : | Putri Saraswati |
Editor | : | Putri Saraswati |
KOMENTAR