Hari Sabtu dan Minggu tanggal 26-27 Agustus tempo hari, Feminist Festival 2017 pertama kali diadakan di SMA 1 PSKD Jakarta.
Festival yang digagas oleh Jakarta feminist Discussion Group ini secara khusus menargetkan anak muda yang sudah memiliki ketertarikan untuk bergabung dengan gerakan dan berjuang untuk mencapai kesetaraan gender dan memenuhi hak perempuan di Indonesia.
Acara terbagi menjadi beberapa sesi kelas yakni Pleno dan Panel Diskusi serta Lokakarya dengan tema seputar feminis yang beragam. Di malam harinya, acara Poetry Night dan Musik semakin memeriahkan suasana.
Buat yang kemarin belum sempat ikutan, intip yuk keren dan inspiratifnya Feminist Festival 2017.
Kelas Pleno & Panel Diskusi
Sejumlah pembicara dihadirkan dalam kelas Pleno dan Panel Diskusi. Total keseluruhan ada 2 Pleno sepanjang Festival dengan masing-masing satu Pleno setiap paginya untuk mengawali rangkaian kelas Panel Diskusi dan Lokakarya.
Pembicara untuk kelas Pleno pun enggak tanggung-tanggung, mulai dari Misiyah, aktivis dan Direktur KAPAL Perempuan, sampai aktris dan aktivis Hannah Al-Rashid.
Untuk Panel Diskusi, total keseluruhan ada 12 kelas yang memiliki tema masing-masing. Mulai dari “Perempuan dalam Politik,”, “Media & Feminisme”, “Kekerasan Berbasis Gender”, “Ekofeminisme”, “Sekutu dan Kolaborator Feminis”, “Kesehatan Seksual & Reproduksi”, dan masih banyak lainnya. Pembicaranya juga dipilih sesuai dengan keahlian pada masing-masing tema tersebut.
Kelas Lokakarya
Kelas Lokakarya berisi tentang workshop atau kursus singkat yang menarik. Terdapat 5 total Kelas Lokakarya yang enggak bakalan rugi kalau kita ikuti. Ada lokakarya “Writing” dari The Jakarta Post, lokakarya pembuatan “Zine”, “Bahasa Isyarat” dari BISINDO, “Intervensi Pelecehan Seksual”, dan “Bela Diri” bersama Hollaback Jakarta.
Poetry Night & Musik
Malam harinya, peserta dihibur dengan serangkaian acara hiburan seperti pembacaan puisis, dan music yang disuguhkan oleh Chikita Rosemarie, Melanie Subono, Yacko, dan Mian Tiara.
Bazaar buku dan komunitas
Selain kelas diskusi yang inspirastif, Feminist Festival 2017 juga menyuguhkan bazaar buku, scarf, dan stand komunitas-komunitas sosial yang bisa kita ikuti. Peserta juga enggak dibiarkan kelaparan karena ada bazaar makanan di lantai satu. Pokoknya seru banget.
Yang menarik lagi dari rangkaian acara Feminist Festival 2017 adalah diberikannya beasiswa kepada feminis-feminis muda berprestasi asal NTT, Sulawesi, Bali, dan Jawa untuk berpartisipasi menjadi peserta.
Nah, buat yang kemarin enggak sempat datang, kita masih bisa menonton kelas Panel Diskusi lewat akun Youtube “Feminist Fest Indonesia 2017” dan “Indonesia Feminis”.
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR