(Baca juga di sini: Penting Untuk Kita Ketahui 8 Tanda Bad Mood yang Bisa Berakibat Depresi)
Dina Janidya, iRadio Jakarta
Sementara itu, menjadi seorang penyiar radio Dina Janidya mengaku banyak keseruannya. Salah satunya adalah bisa jadi satu-satunya orang yang tahu curhatan orang yang enggak dikenal dan tahu keluh kesah mereka.
“Seneng sih, kalau pas buka topik atau pun buka interaksi ada yang pas banget sama apa yang lagi dirasain. Tapi tambah seru lagi pas udah ketemu sama pendengar di event-event radio.”
Soal tantangan menjadi penyiar radio, Dina menjawab kalau menjadi penyiar harus siap berpacu dengan waktu.
“Harus siap berpacu dnegan waktu karena di radio hitungannnya detik. Semisal ada slot iklan yang mau diputar di menit 45, ya harus tepat waktu. Jaga durasi biar enggak over.”
Terus kalau pas siaran saya termasuk single DJ, jadi kebayang yaah mulut sambil ngomong, mata sambil lihat layar atau contekan, tangan operate mixer, dll.”
Selain menjadi penyiar radio Dina juga berprofesi sebagai voice over talent untuk program di TV atau iklan, dan sebagai Operation Manager untuk perusahaan swasta di bidang organic food.
Maggie Morris, Pop FM
Sebagai seorang penyiar radio, Maggie harus mampu menguasai beberapa pekerjaan, seperti menyiapkan materi setiap setengah jam sebelum siaran, menjadi voice over untuk iklan, termasuk jugamemproduksi jingle iklan/smash untuk klien.
Maggie juga harus tahu bagaimana menjadi operator, mempromosikan siarannya di media sosial, membuat laporan request lagu setiap minggunya, serta live report untuk event langsung dari TKP.
Menjadi penyiar radio, Maggie juga punya cerita yang lucu.
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR