Perbedaan generasi merupakan sesuatu yang unik. Kita yang berada di Generasi Minoritas cenderung akan menurut apa yang dikatakan oleh mereka yang mayoritas. Kepada cewekbanget.id, Gina (20) menceritakan pengalamannya berada di tengah-tengah Generasi Y.
“Seru, dapet banyak Ilmu. Tapi susah jadi temen deketnya.”
Aku saat ini masih kuliah di Universitas Indonesia, namun aku sudah memiliki pekerjaan paruh waktu. Meskipun pekerjaan paruh waktu, namun pekerjaan ini cukup tetap karena aku sudah sekitar 1 tahun berada di sini.
Aku bekerja di salah satu agensi iklan. Seluruh rekan kerjaku mayoritas berasal dari Gen Z. Usianya diatas 24 tahun. Semenjak bekerja disana aku mendapatkan banyak pengalaman dan pembelajaran. Kakak-kakak tersebut banyak mengajariku.
Baca juga: Karakteristik Idol KPOP
Dari mulai desain hingga mengemas iklan, mereka mengajariku dengan sabar. Sayangnya, jika ada waktu senggang bersama yang dihabiskan dengan kantor seperti makan-makan dan lain-lain aku sering merasa terasingkan. Mereka seperti asyik dengan dunia mereka sendiri padahal aku sudah satu tahun lebih bekerja.
Obrolan yang mereka bicarakan juga obrolan yang tidak aku mengerti. Jika sudah seperti itu, aku memilih untuk bermain gadget. Sayangnya jika aku sudah bermain gadget, mereka akan mengatakan bahwa aku terlalu banyak bermain handphone. Serba salah rasanya.
Suatu ketika, aku memberanikan diri untuk mengatakan kepada salah satu rekan kerja yang cukup dekat bahwa aku seperti tidak dianggap. Ia mengatakan bahwa hal tersebut hal yang wajar karena biasanya 2 tahun lebih untuk bisa dekat. Tidak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa jangan terlalu banyak main handphone. Mungkin inilah adaptasi yang sesungguhnya sebagai pembelajaranku sebelum masuk ke dunia kerja.
Baca juga: Bromance paling keren
Pelajari Kondisi Lingkunganmu dan Singkirkan Gadget
Memang benar bahwa Generasi Z merupakan generasi yang fasih teknologi, namun bukan berarti harus bermain handphone setiap saat kan? Oleh karena itu, ada baiknya jika sedang berkumpul seperti itu singkirkan gadgetmu. Mungkin benar kamu tidak mengerti apa yang mereka bicarakan, namun ada baiknya jika mendengarkan karena akan terasa lebih akrab.
Hal berikutnya yang penting ialah kita harus memberanikan diri untuk mengobrol. Pelajari lingkungan tersebut. Lumrah bila membutuhkan waktu untuk bersama. Kuncinya ialah mulai buka diri anda perlahan. Meskipun malu-malu harus mulai dibiasakan ya!
Penulis | : | Kinanti Nuke Mahardini |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR