Hymen, atau lebih dikenal sebagai selaput dara adalah sebuah membran yang diibaratkan sebagai bukaan pada vagina yang bersifat elastis tapi kuat.
Selaput dara sering disalahartikan sebagai tanda keperawanan seorang perempuan. Wacana yang berkembang, apabila perempuan yang selaput daranya robek, maka dia sudah dianggap tidak perawan lagi.
Empat jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seputar selaput dara berikut bakal menjawab rasa keingintahuan kita tentang wacana-wacana yang belum tentu benar.
(Baca juga: Kenali Klamidia, Infeksi Menular Seksual yang Bisa Terjadi Pada Remaja)
Bagaimana keadaan selaput dara pada setiap perempuan?
Sejak lahir, perempuan memiliki selpaut dara yang tebal dan memiliki bukaan kecil sebagai jalan darah menstruasi ketika masanya datang.
Meski begitu, dikutip dari ourbodiesourselves.org, ternyata tidak semua perempuan dilahirkan dengan memiliki selaput dara, bahkan ada pula yang memiliki selaput dara yang tipis sejak lahir.
Membran tersebut akan semakin menipis dari tahun ke tahun hingga mencapai masa dewasa, ketika bukaannya semakin membesar.
Hal ini bisa juga disebabkan karena olahraga, penggunaan tampon, masturbasi, atau bentuk-bentuk lain penetrasi.
Apakah perempuan perawan memiliki selaput dara yang sempit karena selaput daranya belum robek?
Berkembang anggapan vagina perempuan perawan terasa lebih sempit saat mengalami penetrasi dikarenakan selaput daranya yang belum robek.
Meski anggapan ini tidak keseluruhannya salah, tapi factor yang menyebabkan vagina lebih sempit adalah kontraksi otot pelvis.
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR