Sudan
Perempuan di Sudan akan diberikan hukuman mati jika melakukan perzinaan. Selain itu, perempuan di Sudan juga sangat mudah masuk penjara sebagai sanksi karena melakukan hal yang sangat sepele, seperti menari bersama pria, telat pulang ke rumah, dan memiliki salon rambut sebelum berumur 35 tahun.
Dari laman hrw.org, pemerintah (tentara Sudan) justru dengan brutal membunuh masyarakat, memperkosa perempuan dan gadis remaja, serta menghancurkan ratusan desa.
Guatemala
Di Guatemala, banyak kasus perempuan yang menjadi korban pembunuhan yang sampai sekarang enggak terpecahkan kasusnya. Sudah enggak terhitung lagi wanita mudah di Guatemala menghilang secara misterius lalu mayat mereka akan ditemukan beberapa hari kemudian di plastik sampah.
Selain itu pernikahan perempuan di bawah umur sebelumnya enggak memiliki hukum yang jelas di Guatemala tapi dilansir dari laman unwoman.org, sudah disetujui reformasi hukum yang melarang pernikahan untuk siapa pun yang berusia di bawah 18 tahun.
Yaman
Dilansir dari laman hrw.org, wanita di Yaman enggak diperbolehkan menikah tanpa izin dari wali laki-laki mereka dan enggak memiliki hak yang adil mengenai perceraian, warisan, dan juga hak asuh anak.
Pendidikan bagi perempuan di Yaman juga tidak adil, di mana jika kita adalah perempuan yang lahir di Yaman maka kita akan sulit mendapatkan akses pendidikan yang layak.
Karena di Yaman, hak pendidikan bagi perempuan dan pria tidak sama, perempuan juga akan terpaksa menikah sebelum berumur 18 tahun.
Dampak dari tidak mendapatkan pendidikan layak menyebabkan 35% perempuan Yaman buat huruf. Dalam hal pekerjaan pun ada kesenjangan upah antara perempuan dan pria, yaitu perempua hanya bisa mendapatkan 30% saja dari total penghasilannya.
(Baca juga : Selain Kartini, Ini 4 Tokoh Lain Emansipasi Perempuan di Indonesia)
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR