Kita mungkin sering bertanya-tanya, boleh enggak sih sebenarnya mencukur rambut vagina? Terlebih lagi kalau punya kulit sensitif, pasti ada rasa khawatir kulit akan menjadi gatal atau memerah karena dicukur. Nyatanya, mencukur rambut vagina itu penting karena semakin lebat rambut vagina maka bakteri akan lebih mudah untuk berkembang biak. Sebelum kita mencukur rambut vagina, harus perhatikan 7 hal penting ini.
Menggunakan pisau cukur adalah cara paling aman
Ada beberapa cara untuk menghilangkan rambut kemaluan, yaitu dengan waxing, mencukurnya dengan pisau cukur khusus, dan laser. Waxing dan laser hanya bisa dilakukan di tempat khusus dan tenaga profesional, biayanya juga cukup mahal. Ternyata menurut penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Obstetrics and Gynaecology, mencukur dengan pisau cukur dinilai paling aman. Tapi, seorang konsultan ginekolog asal Amerika Serikat, Hugh Byrne, bilang kalau waxing dan pisau cukur pada dasarnya memiliki risiko yang sama. Jadi, harus dilakukan hati-hati, girls.
(Baca juga: Penting untuk Kita Tahu, Ini 5 Jenis Bentuk Vagina yang Kita Punya. Kamu yang Mana?)
Mencukur bisa menimbulkan abses
Abses adalah penumpukan nanah yang disebabkan karena adanya bakteri yang masuk ke tubuh lewat rambut vagina. Banyak yang mengaku sering mengalami ini, tapi kalau segera ditangani tentunya ini enggak berbahaya. Untuk mengurangi risiko terkena abses, kita bisa minum antibiotik dan yang terpenting, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan kulit di sekitar area vagina setelah mencukur.
Rambut tumbuh ke dalam
Selain bisa terkena infeksi, efek samping mencukur rambut vagina adalah ada rambut yang tersisa di dalam lapisan kulit terluar, yang akan menyebabkan rambut tumbuh kembali di dalam lapisan kulit setelah beberapa hari. Biasanya menimbulkan rasa gatal dan enggak enak. Ini adalah efek samping paling umum setelah mencukur rambut vagina, tapi sebenarnya enggak berbahaya.
(Baca juga: 6 Jenis Cairan Vagina yang Cewek Harus Tahu)
Krim penghilang rambut
Beda dengan waxing dan pisau cukur, menggunakan krim penghilang rambut enggak membuat trauma fisik pada kulit. Krim penghilang rambut mengandung bahan kimia yang membuat rambut kemaluan rontok dengan sendirinya selang beberapa menit setelah pemakaian. Untuk kulit sensitif perlu berhati-hati, karena ini bisa menimbulkan iritasi.
Meningkatkan risiko penyakit menular seksual
Menurut penelitian yang dilakukan tahun 2012, mencukur rambut vagina bisa meningkatkan risiko penyebaran dan penularan penyakit menular seksual seperti herpes dan kutil kelamin.
Pakai gunting rambut
Kalau kita takut mencukur rambut vagina dengan pisau cukur, coba gunakan gunting rambut. Pilih gunting rambut yang didesain khusus untuk menggunting rambut-rambut halus di tubuh. Jangan lupa pisahkan gunting yang kita pakai untuk mencukur rambut kemaluan dengan gunting sehari-hari lainnya, ya!
(Baca juga: 3 Fakta Penting Tentang Bau Vagina yang Harus Kita Ketahui)
Mencukur rambut kemaluan lebih berbahaya bagi orang gemuk
Dilansir dari Telegraph, sebuah penelitian terbaru di Amerika Serikat menemukan kalau mencukur rambut dengan cara apa pun ternyata lebih berbahaya bagi orang yang bertubuh gemuk, apa lagi yang obesitas. Alasannya, kulit orang yang gemuk lebih berisiko mengalami gesekan dengan kulit lain. Sehingga risiko iritasi dan luka akan semakin meningkat.
Kompas.com/Wisnubrata
Artikel ini pertama kali tayang dengan judul, "7 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Mencukur Rambut Kemaluan"
Pertama di Indonesia, Wardah Hadirkan Skincare dengan Retinol Microcapsule dan Ceramide Actosome
Penulis | : | Debora Gracia |
Editor | : | Debora Gracia |
KOMENTAR