Nangis kejer karena baru putus cinta? Wajar. Tapi jadi murung berminggu-minggu, penginnya menyendiri di kamar, dan terus-menerus galauin mantan itu yang enggak wajar. Buat apa sih kita menghabiskan waktu untuk mengasihani diri sendiri? Coba baca dan simpan untuk kita yang lagi patah hati. Tahu enggak, kalau ternyata putus cinta itu membawa manfaat dan keuntungannya sendiri, lho!
Enggak Siap Secara Emosional
Coba deh kita ingat lagi, semasa masih pacaran, apa kah dia termasuk pacar yang mampu bersikap dewasa? Artinya kalau lagi jalan bareng, apa kah dia malu jalan bareng kita atau kebalikannya? Kalau dia merasa yakin waktu jalan bareng kita, berarti dia orang yang siap, tapi kalau dia masih meragu, artinya dia belum siap secara emosional.
Hal yang lain, apa kah kita juga siap bareng-bareng sama dia untuk beberapa waktu ke depan. Iya sih kita masih muda, tapi sebaiknya pacaran enggak hanya sebatas untuk main-main. Pacaran adalah waktu untuk saling mengenal lebih dalam. Kalau cocok, ya terus lanjut. Kalau enggak cocok, ya lebih baik mundur perlahan. Untuk itu, kita memang harus menyiapkan diri dengan momen putus cinta. Jangan terlalu lama galau, ya!
Masih Sama-sama Egois
Selalu kita yang bilang sayang, selalu kita yang kasih perhatian, selalu kita yang terus memberi tanpa menerima. Atau sebaliknya, semua perhatian dia enggak ada yang kita balas. Berarti, kita dan dia sama-sama masih punya sisi egois yang enggak akan berjalan lancar dalam hubungan pacaran. Hubungan kalian pasti nggak akan nyaman. Harusnya ada peran dari kedua belah pihak, yang menerima dan memberi.
Hubungan akan berjalan baik ketika ada menerima dan memberi. Tapi perlu diingat juga, memberi bukan berarti membuatnya ketergantungan, begitu pun sebaliknya menerima enggak membuat kita jadi tergantung padanya. Kita harus menakar kebutuhan masing-masing, kenyamanan dalam menerima serta kemampuan dalam memberi.
(Baca juga: Ini Alasan Kenapa Kita Selalu Pengen Dengerin Lagu Sedih Waktu Galau)
Dia Enggak Ada di Saat Kita Butuh Dia
Pacaran sama enggak pacaran, kok rasanya sama aja. Dia enggak pernah ada saat kita membutuhkannya. Coba deh, dipikirin lagi, ketika kita lagi ada masalah, sudahkah kita menghubunginya dengan baik-baik? Atau kita hanya ngambek enggak jelas minta dia mengerti maksud kita?
Stop memberikan kode enggak jelas, lebih baik bersikap terbuka, mungkin dengan begitu dia lebih mengerti maksud kita, kan?
(Baca juga: Penelitian Ungkap 5 Perbedaan Cowok dan Cewek Saat Galau Patah Hati)
Penulis | : | Debora Gracia |
Editor | : | Debora Gracia |
KOMENTAR