Kangen dan rindu. Dua kata ini sering banget kita dengar, atau bahkan kita rasakan. Tapi ternyata rindu dan kangen itu punya makna yang berbeda lho girls.
Pidi Biaq, penulis novel populer ‘Dilan’, juga punya pendapat soal rindu dan kangen. Katanya, kalau rindu lebih mendalam, sementara kangen lebih spontan.
Rindu itu mendalam, kangen itu spontan RT @rizkiiboo yah perbedaan kangen sama rindu apa ?
— Pidi Baiq (@pidibaiq) February 14, 2016
Hmm… gimana girls, kamu setuju dengan pendapat Pidi Baiq? Yuk, daripada bingung, telusuri perbedaan kangen dan rindu!
(Baca juga: 7 Topik Obrolan yang Wajib Kita Katakan Kalau Lagi Deg-degan Waktu First Date)
Kangen itu merasa sedih karena ketidakberadaan/kehilangan seseorang // Rindu keinginan kuat untuk menginginkan seseorang itu
Perasaan kangen, sering diartikan sebagai perasaan yang sedih atau menyesal karena ketidakberadaan seseorang yang penting buat kita girls. Atau bisa juga diartikan sebagai perasaan sedih saat kehilangan sesuatu.
Sementara itu, rindu sifatnya lebih dalam, yaitu kita benar-benar merasa menginginkan atau bisa bersama dengan orang tersebut.
(Baca juga: Pengin PDKT Duluan? Hindari 7 PDKT Nekat yang Bisa Merugikan Diri Sendiri)
Kangen lebih sentimental // Rindu keinginan yang mendalam
Kangen memiliki sifat yang lebih sentimental yang artinya kita selalu memikirkan tentang orang tersebut, tapi di lain pihak kita masih tetap merasa baik-baik saja tanpa dia.
Sementara kalau rindu, kita enggak terlalu mempermasalahkan harus bertemu untuk mengobati perasaan yang kita rsakan ini. Tapi, rindu membuat kita terus-menerus mengulang kenangan terdahulu kita dan dia.
Kangen bisa terjadi kepada siapa saja // Rindu hanya terjadi ke orang yang punya kedekatan emosional dengan kita
Berbeda dengan kangen yang bisa terjadi kepada siapa saja, rindu hanya bisa kita rasakan kepada orang yang memiliki kedekatan emosional dengan kita. Orang-orang ini bisa pacar, orang tua, atau sahabat sejati kita.
Nah, kalau rindu dan kangen versi kamu seperti apa girls?
(Baca juga: 8 Tanda Kita Harus Keluar dari Geng Pertemanan yang Merugikan)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR