Bukan hal yang asing lagi buat seorang cewek untuk mengenali dan memahami organ intim yang ia miliki. Vagina yang kita miliki, terkadang mengeluarkan bau yang aneh dan bikin kita bertanya-tanya, normal atau enggak ya? Kalau kita telisik, sebenarnya ada 6 alasan mengapa vagina kita bisa mengeluarkan bau. Yuk cari tahu 6 alasan di balik bau vagina.
(Baca juga: 5 Zodiak yang Paling Enggak Tega Mutusin Pacar. Zodiak Kamu Termasuk Juga?)
Makanan
Sama seperti bau mulut dan keringat, bau vagina juga bisa disebabkan akibat dari makanan yang kita konsumsi. Makanan yang mengandung banyak bawang atau pun secangkir kopi, ternyata bisa jadi alasan utama vagina kita berbau.
Tapi kita enggak perlu khawatir harus berhenti mnegonsumsi makanan favorit kita kok girls. Dilansir dari seventeen.com, Christine O’Connor, MD, seorang direktur dari Well Woman and Adolescent Care di Institute for Gynecologic Care, Baltimore, mengatakan, asalkan kita rajin minum air putih, tubuh kita nantinya akan lebih sering mengeluarkan cairan (lewat air kencing). Dan bau vagina tersebut akan menghilang seiring dengan kita mengeluarkan cairan tersebut.
Olahraga
Saat melakukan olahraga yang intens dan berat, tubuh kita akan mengeluarkan keringat. Dan perlu diketahui, bukan cuma ketiak kita saja yang berkeringat, tapi juga area di sekitar vagina. Hal ini lah yang menyebabkan vagina kita mengeluarkan bau.
Menurut dr. O’Connor, asalkan kita mandi usai melakukan olahraga yang berat dan insten, bau tersebut akan segera menghilang.
Celana Dalam
Pemakaian celana dalam yang salah juga bisa menyebabkan bau pada vagina. Celana dalam berbahan sintesis dapat menangkap uap lembab tubuh yang akhirnya memicu munculnya bau. Sebaiknya, gunakan celana dalam berbahan katun atau serat alami supaya uap lembab tubuh tidak terperangkap di dalam celana dalam.
Dr. O’Connor, menjelaskan bahwa celana dalam berbahan katun akan membuat pori-pori di sekitar vagina menjadi bebas bernapas dan mencegah timbulnya bau pada vagina. Saat tidur, kita juga dianjurkan untuk menggunakan celana dalam berbahan katun.
(Baca juga: 6 Trik PDKT Sama Cowok Berdasarkan Hobi yang Dia Miliki)
Tampon
Ketika aliran darah menstruasi kita enggak terlalu deras, lalu kita lupa sedang memakai tampon, bakteri akan menumpuk ke dalam tampon tersebut dan akhirnya menimbulkan bau pada vagina.
Kemungkinan terburuk dari keadaan ini adalah kita bisa berisiko terjangkit Toxic Shock Syndrome.
Spray
Kadang kita merasa khawatir kalau vagina kita mengeluarkan bau, sehingga untuk mengantisipasi, kita menyemprotkan feminine deodorant spray. Menurut dr. O’Connor, kulit ketiak kita termasuk kuat dan bisa menahan zat kimia dalam spray tersebut. Berbeda dengan kulit dan jaringan pada vagina yang lebih sensitif.
Malah, feminine spray ini bisa menimbulkan iritasi lho. So, kita enggak perlu produk ini untuk menghilangkan bau vagina ya girls. Cukup dengan membasuh dengan air biasa saja, atau sabun dengan kandungan zat kimia yang ringan.
Infeksi
Kemungkinan terburuk dari bau tersebut adalah vagina kita terjangkit infeksi seperti bacterial vaginosis. Dr. O’Connor menjelaskan bahwa bau bukan hanya satu-satunya gejala adanya infeksi vagina. Gejala lainnya seperti keluar cairan berwarna yang enggak normal, gatal-gatal, dan iritasi pada area vagina.
Sementara untuk infeksi pelvic inflammatory disease, gejala yang sering muncul adalah rasa sakit atau nyeri di bagian pelvis.
Pada dasarnya, bau pada vagina enggak semuanya harus kita khawatirkan. Asalkan kita rajin membersihkannya dengan air, sebenarnya bau tersebut bisa kita hindari.
Kalau bau tersebut enggak hilang meskipun sudah dibersihkan, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter, mengingat kemungkinan kita bisa terjangkit infeksi.
(Baca juga: Yuk Berani Menolak Ajakan Cowok Untuk Berhubungan Seks dengan 8 Cara Berikut!)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR