Banyak yang masih percaya kalau semakin tinggi SPF kulit jadi semakin aman dari bahaya sinar matahari? Sebaiknya kita perlu tahu mitos dan fakta soal sunblock/ sunscreen yang orang lain banyak salah sangka.
Berikut ini 10 mitos soal sunblock/ sunscreen yang enggak boleh dipercaya.
(Baca juga: 8 Body Lotion di Bawah 30 Ribu yang Dapat Mencerahkan Siku dan Dengkul)
1. Matahari paling merusak kulit hanya saat cuaca terpanas
Yang seharusnya kita khawatirkan sebenarnya bukan seberapa panasnya matahari tapi sinar UV yang terdapat matahari. Sinar UV paling tinggi terdapat pada saat tengah ketika matahari sedang tinggi-tingginya. Makanya sebaiknya kita keluar ruangan kalau matahari sudah mulai turun ya girls.
2. Kulit cuma bisa terbakar pada saat musim panas
Walaupun lagi musim dingin, matahari tetap menyinari bumi dan sinar UV bisa saja membakar kulit kita. Kita bisa memastikan seberapa kuat sinar UV pada hari ini lewat internet.
3. Kerusakan kulit karena sinar matahari biasanya ditandai dengan kemerahan dan kulit mengelupas
Enggak semua kulit akan mengelupas kalau terbakar sinar matahari. Tapi jika kulit berubah menjadi merah atau pink itu tanda bahaya sinar UV membakar kulit kita. Buat kulit yang lebih gelap kita juga bisa terkena iritasi misalnya kulit terasa perih atau gatal.
(Baca juga: Supaya Selalu Segar, Ini Aroma Body Mist yang Cocok Berdasarkan Zodiak)
4. Sekali terbakar sinar matahari enggak akan terlalu berpengaruh
Kalau kita terbakar sinar matahari bukan berarti kita langsung terkena kanker kulit jadi enggak perlu terlalu khawatir. Hanya saja kita harus selalu waspada dengan memakai sunblock/ sunscreen sebelum keluar rumah.
5. Memakai SPF yang tinggi lebih baik
Sebenarnya SPF yang tinggi enggak terlalu berbeda jauh proteksinya dengan SPF yang rendah. Kita yang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan malah enggak perlu memakai SPF yang terlalu tinggi. SPF 20 sudah cukup melindungi kulit kita seharian. Tapi apabila kita beraktivitas di luar ruangan seperti naik gunung, kita membutuhkan SPF yang tinggi. Selain itu, pilih PA yang cukup tinggi supaya terlindung dari sinar UVA.
(Baca juga: Semakin Tinggi SPF Pada Sunblock Belum Tentu Baik Lho)
6. Tanning bisa melindungi kulit dari sinar matahari.
Kalau melakukan tanning ‘buatan’ bukan berarti kita enggak perlu perlindungan lebih. Kita tetap harus memakai sunblock/sunscreen untuk melindungi kulit.
(Baca juga: Yuk Samarkan Noda Hitam di Wajah dengan 7 Bahan Alami Ini!)
7. Cukup pakai sunblock/sunscreen sekali
Faktanya memakai sunblock/sunscreen enggak cukup sekali. Bsa saja sunblock/sunscreen terusap atau hilang karena keringat. Selain itu setiap SPF hanya melindungi kulit beberapa jam. Jadi rutin aplikasikan sunblock paling tidak 4 jam sekali.
8. Sunbed lebih aman daripada tanning
Mungkin di Indonesia sunbed enggak terlalu populer tapi sunbed ini juga dapat menyebabkan kanker kulit, girls. Kulit yang terlihat gosong itu sebenarnya tanda kalau badan kita lagi memperbaiki sel-sel yang rusak karena sinar UV.
9. Sunscreen bisa bertahan lama
Sunscreen sama saja dengan skincare lainnya yang memiliki batas expired. Jadi selalu perhatikan kapan waktu kadaluwarsa supaya kulit terlindungi dengan baik.
10. Sinar UV enggak bakal masuk lewat kaca
Faktanya kulit emang enggak akan terbakar tapi sinar UV tetap masuk lewat kaca. Kalau kita berada di ruangan berkaca tetap gunakan sunblock/ sunscreen yang memiliki PA tinggi ya girls.
Penulis | : | Jana Miani |
Editor | : | Jana Miani |
KOMENTAR