Sebagai seorang cewek, kita harus paham dengan kesehatan organ intim kita. Tujuannya adalah supaya kita bisa merawat organ intim tersebut dengan tepat. Biar kita enggak kemakan fakta yang belum jelas kebenarannya, kenali dulu 8 mitos seputar bulu vagina yang enggak perlu kita percayai!
(Baca juga: 8 Bujukan yang Suka Dikeluarin Cowok Buat Ngajak Berhubungan Seks dan Cara Menanggapinya)
Mitos: Bulu vagina bisa melindungi dari ancaman infeksi seksual menular
Meskipun bulu vagina bisa dibilang sebagai penghalang, bukan berarti kita enggak bisa bebas dari ancaman infeksi seksual menular.
Mitos: Rambut dan bulu vagina punya warna yang sama
Mayoritas rambut yang tumbuh di kepala dan bulu vagina memang memiliki warna yang sama. Tapi enggak menutup kemungkinan warna tersebut berbeda. Kalau mau lebih akurat, bandingkan dengan bulu vagina dengan bulu alis.
Mitos: Harus mencukur bulu vagina
Kalau kita terlalu agresif saat mencukur; tanpa krim pencukur dan alat cukur mengalami kontak langsung dengan kulit, maka ada kemungkinan kulit akan akan tergores. Kalau mau menghilangkan bulu vagina, lebih baik pakai cara lain seperti waxing atau laser.
Mitos: Bulu vagina enggak berhenti tumbuh
Setiap orang akan memiliki panjang bulu vagina yang berbeda. Malah, ketika umur kita semakin bertambah, ada kemungkinan bulu-bulu vagina tersebut berubah menjadi lebih tipis.
(Baca juga: Kenali Jenis Pembalut yang Tepat Untuk Kita. Biar Enggak Salah Pilih!)
Mitos: Bulu vagina bikin vagina berbau
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR