Sebagai manusia, wajar bagi kita untuk merasa lapar. Tapi akan menjadi enggak wajar kalau rasa lapar itu datang terlalu sering. Secara medis, terlalu sering merasa lapar bis amenunjukkan kalau kita menderita penyakit tertentu lho. Yuk simak penjelasan 10 alasan medis lapar bisa jadi tanda kita menderita penyakit tertentu!
(Baca juga: 7 Tipe Teman yang Postingannya Bikin Kesal dan Minta Di-Unshare di Path)
Depresi
Perubahan pola makan sering dijadikan petunjuk kalau kita menderita depresi atau sering merasa gelisah. Secara medis, ini disebabkan karena kita enggak memiliki cukup hormon serotonin, sehingga saat makan makanan seperti pasta atau roti, kita akan menjadi semakin lapar.
Stres
Saat kita merasa gugup atau tertekan terhadap sesuatu, hormon kortisol yang memicu stres mengalir di tubuh kita. Akibatnya, kita jadi merasa pengin makan terus, meskipun kita enggak membutuhkan kalori.
Dilansir dari Reader’sDigest, Shanna Levine, MD, seoraang pengajar klinis di Mount Sinai School Medicine, mengatakan bahwa hormon kortisol memberi sinyal pada otak kita bahwa kita belum kenyang. Itulah sebabnya, orang yang stres cenderung suka makan berlebihan.
Hyperthyroidism
Jika kita merasa selalu lapar dan makan lebih banyak dari biasanya tapi berat badan enggak naik atau malah turun, itu artinya kita kelebihan hormon tiroid (hyperthyroidism).
Menurut Holly Lofton, MD, seorang ahli dan direktur program manajemen berat badan di NYU Langine Medical Center, tiroid berperan untuk mempercepat proses metabolisme dalam tubuh. Sehingga kalau kita kelebihan tiroid, metabolism makin cepat, berat badan pun semakin berkurang juga.
Obesitas
Kelebihan makan dapat menyebabkan berat badan naik, sehingga obesitas pun dapat membuat kita cepat lapar. Menurut dr Lofton, ini akibat dari kandungan insulin dalam tubuh yang meningkat. Sebagai akibatnya, napsu makan kita jadi meningkat juga.
Hypoglycemia
Gulah darah rendah dapat diakibatkan dari sering melewatkan makan dan masalah pada pankreas. Sebagai hasilnya perut kita sering merasa lapar dan membutuhkan asupan energi.
Menurut dr. Lofton, ini disebabkan karena tubuh kita memproduksi rasa lapar sebagai sinyal ke otak supaya kita bisa mengonsumsi makanan agar gula darah bisa meningkat juga.
(Baca juga: 6 Tipe Cowok yang Bakal Kita Temui Sebelum Menemukan Cinta Sejati)
Diabetes
Diabetes tipe 1 dan 2 diakibatkan karena level gula dalam tubuh yang enggak teratur, sehingga memicu munculnya rasa lapar saat tubuh kita pengin mengembalikan level gula darah menjadi normal.
Menurut dr. Levine, kita dianjurkan untuk mengatur gula darah kita tetap normal meskipun lapar, dengan cara menghindari konsumsi makanan dengan karbohidrat tinggi, makanan yang mengandung bahan pengawet, dan makanan instan.
Menstruasi
Perubahan hormon yang terjadi selama menstruasi juga dapat membuat kita lekas lapar. Menurut penjelasan dr. Levine, menstruasi adalah masa di mana tubuh seorang cewek menjadi gampang lelah dan dehidrasi. Akhirnya, kondisi ini memicu tubuh untuk mendapatkan banyak kalori.
Obat-obatan
Meningkatnya napsu makan juga bisa disebabkan akibat obat-obatan yang kita konsumsi, termasuk obat antidepresan, steroid (untuk pengobatan alergi atau lupus), dan anti-seizure.
Meski begitu, kita enggak perlu menghentikan pengobatan. Cukup hubungi dokter untuk mengganti dosis kita.
Dehidrasi
Ketika dehidrasi, tubuh kita kan cenderung salah mengartikan haus dengan perasaan lapar. Untuk menghindari dehidrasi, dr Levine menganjurkan kita untuk selalu membawa botol air minum sepanjang hari. Supaya sekali waktu kita haus, kita bisa langsung meminumnya dari botol.
Insomnia
Jika kita enggak melakukan standar jam tidur (7-8 jam) seperti yang diwajibkan, tubuh kita akan kesusahan untuk mengontrol hormon ghrelin yang bisa mengatur rasa lapar dalam tubuh. Akibatnya, hormon tersebut akan meningkat dan membuat kita semakin sering lapar dan membutuhkan banyak kalori.
(Baca juga: Menurut Zodiak Dia, Ini Adalah Tanda-tanda Pacar Bakal Mutusin Kita)
Cara Mengetahui Personal Color Agar Lebih Percaya Diri Bersama Wardah, Cuma di Cosmetic Day 2024!
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR