Namun, kita harus waspada terhadap cairan yang memiliki bau dan warna yang enggak normal. Cairan ini bisa menjadi salah satu gejala klamidia atau infeksi jamur.
Herpes adalah virus yang dapat menyebabkan luka-luka di area mulut atau organ intim kita. Ada dua jenis herpes, yakni oral herpes (HSV-1) dan genital herpes (HSV-2).
Pemicunya pun bermacam-macam. Ada yang disebabkan dari berciuman atau saling bertukar minuman dengan seseorang. Namun seringnya karena ditularkan lewat perantara seksual.
Baca Juga: 5 Penyebab Benjolan Bisa Muncul di Sekitar Vagina. Enggak Cuma Herpes!
Kebanyakan dokter enggak secara oromatis melakukan tes herpes karena tes ini membutuhkan 2 tes darah.
Jadi hanya kalau kita merasa berrisiko saja, seperti melakukan hubungan seksual dengan seseorang kemudian muncul melepuh pada kulit, maka kita perlu melakukan tes tersebut.
Sekali kita terjangkit virus herpes, seumur hidup kita memiliki virus tersebut. Meski begitu, ada pengobatan untuk menangani virus ini ketika kambuh.
Penggunaan kondom tidak hanya bisa dilakukan untuk mencegah penyakit menular seksual tapi juga mengurangi kemungkinan herpes kambuh, meski tidak menjamin risiko penularan.
Jika kita merasa mengalami gejala-gejala penyakit menular seksual, segera perikasakan diri ke dokter, dan ceritakan tentang sejarah hubungan seksual kita.
Dengan begitu, dokter akan bisa menentukan tes apa yang cocok untuk kita.
Kalau kita sudah aktif secara seksual, setiap tahunnya kita wajib melakukan tes klamidia, sebagai jaga-jaga karena dari satu tes ini, ada kemungkinan kita akan terjangkit penyakit menular seksual lainnya.
Baca Juga: 70 Persen Pasien Kanker Payudara Indonesia Sudah Stadium 3 Saat Terdeteksi
Source | : | Cewek Banget |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR