Meski banyak yang menganggap bahwa klitoris sulit ditemukan, fakta yang sebenarnya ternyata berkebalikan. Menurut Museum of Sex, kebanyakan klitoris terletak di area sekitar pelvis.
Bagian terluarnya yang terletak dekat dengan bibir vagina, dinamakan glans.
Mitos 4: Klitoris enggak berbentuk
Faktanya, klitoris memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda.
Bahkan menurut data dari American Society for Aesthetic Plastic Surgery, tercatat kenaikan sekitar 49% pada operasi labiaplasty dalam kurun waktu 2014-2015.
(Baca juga: 9 Pertanyaan Tentang Penyakit Menular Seksual Akhirnya Terjawab!)
Mitos 5: Klitoris bukan penis
Kenyataannya, klitoris bisa dikatakan sebagai penis pada perempuan. Saat embrio bayi yang berumur sekitar 12 minggu akan terjadi perubahan kelenjar genital menjadi penis atau labia.
Jadi secara anatomi, penis dan klitoris bisa dikatakan terbentuk dari kelenjar yang sama. Ini juga yang menyebabkan klitoris menjadi membengkak ketika mendapatkan rangsangan.
Mitos 6: Klitoris membutuhkan rangsangan yang kuat
Kembali lagi dengan adanya lebih dari 8.000 ujung syaraf, klitoris merupakan bagian dari alat reproduksi yang sangat sensitif.
Meski ada yang membutuhkan rangsangan kuat, enggak sedikit pula perempuan yang cenderung lebih memilih rangsangan yang enggak terlalu kuat.
Oleh sebab itu, perlu adanya keterbukaan antara pasangan suami-istri sehingga saat berhubungan bisa mencapai kepuasan bersama dan apa yang mereka inginkan.
(Baca juga: Bongkar Tipe Pacar Seperti Apa Kita, Berdasarkan Urutan Kelahiran)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR