Orientasi seksual dan identitas gender erat kaitannya dengan LGBT, atau lesbian, gay, biseksual, dan transeksual. Mungkin kita memang sering mendengar atau membaca kata-kata itu.
Tapi sudah seberapa jauh kita memahami soal ini? Yuk kenali lebih lanjut soal perbedaan antara orientasiseksual dan identitas gender.
(Baca juga: 5 Rekomendasi Buku Bertema Feminis Yang Wajib Dibaca Oleh Remaja!)
Identitas gender dan orientasi seksual punya arti yang berbeda
Identitas gender adalah bagaimana seseorang mengenal gendernya sendiri. Identitas gender seseorang bisa sama dengan seks yang ditunjukkan sejak lahir atau justru sepenuhnya berbeda.
Sementara itu, orientasi seksual adalah pola ketertarikan seksual, romantis, atau emosional (atau kombinasi dari keseluruhan) kepada orang-orang dari lawan jenis atau gender, jenis kelamin yang sama atau gender, atau untuk kedua jenis kelamin atau lebih dari satu gender.
Kita mengenal beberapa jenis orientasi seksual, seperti heteroseksual, yaitu tertarik secara emosional dan seksual terhadap lawan jenis; homoseksual, yaitu tertarik secara emosional dan seksual terhadap sesama jenis; biseksual atau tertarik secara emosional dan seksual pada cewek dan cowok; panseksual, yaitu tertarik kepada semua jenis manusia; serta aseksual, yaitu enggak tertarik kepada siapapun.
Identitas gender tidak terbatas hanya laki-laki dan perempuan saja
Gender is a construct. Gender adalah sebuah konstruksi dan berbeda dengan jenis kelamin. Gender adalah peran dan tanggung jawab dalam keluarga, masyarakat, dan kebudayaan berdasarkan jenis kelamin.
Peran gender dipelajari oleh manusia dan bisa berubah karena status politik, kelas, etnis/suku, usia, kemampuan fisik, mental dan lainnya.
Beberapa orang bahkan menemukan bahwa mereka enggak cocok dalam laki-laki atau pun perempuan. Sehingga mereka disebut sebagai non-binary dan atau genderqueer.
Istilah ini bukan merupakan sinonim dari transgender. Karena transgender sendiri merupakan istilah yang digunakan bagi seseorang yang identitas gendernya berbeda dari apa yang telah diasosiasikan dengan mereka sejak lahir.
Identitas gender enggak bisa dilihat
Identitas gender bersifat personal bagi seseorang. Hanya karena kita memiliki identitas gender tertentu, enggak berarti kita harus menunjukkannya kepada semua orang.
Identitas gender erat juga kaitannya dengan ekspresi gender, yaitu manifestasi gender eksternal yang ditunjukkan lewat nama, pronoun, baju, dan model rambut.
Identitas gender kita adalah milik kita sendiri, dan kita bebas mengekspresikannya sesuai keinginan kita.
Orientasi seksual dan identitas gender bisa terus berkembang
Definisi gender dan seksualitas sering tumpang tindih sehingga memunculkan pemikiran kita telah membawa identitas gender tersebut sejak lahir.
Faktanya, seiring berjalannya waktu dan semakin bertambahnya umur, kita akan semakin memahami bahwa orientasi seksual dan identitas gender bisa berubah. Dan kita enggak perlu khawatir dengan perubahan tersebut.
Dibandingkan dengan orang lain, kita lebih mengenal diri kita sendiri. Jadi, ketika kita mengalami perubahan yang semakin mendekati diri kita yang sesungguhnya, maka kita cukup menyakini bahwa kita telah melakukan hal yang tepat.
(Sumber: apa.org, healthyminds.org)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR