Penggemar film horor, udah sempat nonton film keempat dari saga Insidious, Insidious: The Last Key? Film yang merupakan sequel dari Insidious: Chapter 3 ini, tayang di Indonesia pada Sabtu (6/1) lalu.
Buat yang belum sempat nonton atau udah tapi pengin tahu lebih banyak soal Insidious: The Last Key, yuk intip 8 fakta menarik di balik filmnya berikut ini!
(Baca juga: Film Hollywood diangkat dari novel yang wajib ditonton d 2018)
‘Menghidupkan’ kembali tokoh Elise
Kisah yang diangkat dalam Insidious: The Last Key terjadi sebelum film pertama Insidious (2010). Lewat film ini kita akan dibawa mengikuti perjalanan salah satu tokoh utama di film pertama dan kedua, mendiang Elise Rainer, paranormal yang dulu pernah membantu keluarga Lambert menghadapi roh jahat, dalam misinya menghadapi teror masa lalu.
The Last Key akan banyak kilas balik kehidupan remaja Elise dengan setting tahun 1950-an.
Kehadiran roh jahat baru
Jika pada film-film Insidious sebelumnya kita disuguhkan oleh sosok iblis berwajah merah dan Bride in Black. Kali ini sosok Key Face lah yang bakal menghantui penonton. Hii, seram!
Poster The Last Key mirip dengan film jadul
Poster film The Last Key ternyata terlihat mirip dengan poster film horor yang rilis tahun 1985, House.
Peralihan peran sutradara
Dua film Insidious pertama disutradarai oleh James Wan, sedangkan yang ketiga dialihkan pada Leigh Whannell. Nah, untuk The Last Key, peran sutradara kembali bergeser pada Adam Robitel. Dengan Leigh Whannell tetap berperan sebagai penulis naskah, seperti pada tiga film terdahulu.
Jadwal rilis diundur
The Last Key awalnya direncanakan untuk rilis pada bulan Oktober 2017 yang kental dengan nuansa Halloween. Tapi pihak Blumhouse Production memutuskan untuk menggantinya dengan film Happy Death Day dan menunda jadwal rilis The Last Key hingga awal Janauri 2018.
(Baca juga: 5 film Hollywood yang sudah dan akan dijadikan serial tv)
Meneruskan tradisi anggaran minim
Film series Insidious dikenal sebagai saga dengan anggaran minim namun keuntungan tinggi. Insidious (2010) yang dibuat dengan budget $1,5 juta mampu meraup keuntungan $97 juta. Sedangkan dua film selanjutnya Insidious: Chapter 2 (2013) dan Insidious: Chapter 3 (2015) masing-masing mengeluarkan budget $5 juta dan $11,2 juta dengan keuntungan $161,9 juta dan $113 juta.
Meneruskan tradisi enggak resmi ini, The Last Key juga dibuat dengan anggaran minim sebesar $10 juta dan dalam tiga hari pertama penayangan berhasil meraup keuntungan $49,4 juta.
Rating Rotten Tomatoes terendah
Dibandingkan tiga film terdahulu, The Last Key mendapat rating Rotten Tomatoes terendah, yakni 27%. Insidious (2010) 66%, Insidious: Chapter 2 (2013) 39% dan Insidious: Chapter 3 (2015) 58%.
Kemungkinan crossover dengan film Sinister
Mengutip dari Cinema Blend, CEO Bloomhouse Production mengungkapkan bahwa ada kemungkinan crossover atau lintas dunia antara kisah film Insidious dan Sinister.
“Kami hampir melakukan (crossover) Insidious dan Sinister dan aku masih merasa kami mungkin melakukannya. Jadi aku rasa, itu mungkin terjadi. Aku pikir kami akan menyebrangi dunia satu sama lain pada suatu waktu. Aku belum tahu bagaimana, tapi kami akan mencoba.”
(Baca juga: 19 film Hollywood seru di tahun 2018 yang wajib ditonton penikmat film)
Penulis | : | Putri Saraswati |
Editor | : | Putri Saraswati |
KOMENTAR