Long Distance Relationship (LDR) adalah dua orang yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh, bisa berbeda kota atau negara. Menjalani LDR itu memang enggak mudah, tapi bukannya tidak bisa dilakukan sama sekali. Hanya saja pasangan yang LDR harus bisa menjaga hubungan mereka dengan kerja keras dua kali lipat lebih dari pasangan yang tidak LDR. Setuju enggak, girls?
Kisah LDR juga digambarkan dalam film Indonesia berikut ini. Sayangnya, tidak semua film ending-nya bahagia, nih. Bahkan ada yang berakhir tragis!
Eiffel I'm In Love 2 (2018)
Tita (Shandy Aulia) menjalani LDR dengan Adit (Samuel Rizal) selama 14 tahun, Tita di Indonesia dan Adit di Perancis. Setiap harinya, hubungan mereka diwarnai pertengkaran tapi mereka tetap kembali bersama. Konflik terjadi saat Tita pergi ke Perancis dan di sana ia mulai khawatir dengan hubungannya dengan Adit yang tidak tahu mau di bawa ke mana. Terlebih lagi, Adit tidak kunjung melamarnya. Gimana dengan ending-nya? Langsung tonton aja film ini 14 Februari 2018 mendatang, girls.
Dilan 1990 (2018)
Milea (Vanesha Prescilla) pindah ke Bandung dan bertemu dengan teman satu sekolahnya, Dilan (Iqbaal Ramadhan). Tapi sebenarnya, Milea punya pacar di Jakarta, Beni (Brandon Salim) dan mereka menjalani LDR. Milea pun jatuh cinta pada Dilan saat ia masih pacaran dengan Beni. Konflik terjadi saat Milea ke Jakarta, dan Beni menuduhnya selingkuh hingga dengan gusar menghina Milea dengan kata-kata kasar. Milea pun minta putus dan sakit hati pada Beni.
(Baca juga: 8 Film Indonesia yang Bercerita Tentang Kisah Kasih di Sekolah. Sweet!)
Critical Eleven (2017)
Ale (Reza Rahadian) tidak sengaja bertemu dengan Anya (Adinia Wirasti) di pesawat, yang membuat mereka akhirnya jatuh cinta dan pacaran. Ale yang bekerja sebagai tenaga offshore membuat ia harus berjauhan dengan Anya, bahkan setelah akhirnya mereka menikah. Keduanya pindah ke New York, tapi tetap menjalani LDR saat Ale bekerja. Konflik terjadi saat Anya hamil dan kemudian keguguran. Hubungan mereka jadi renggang sejak saat itu.
Sabtu Bersama Bapak (2016)
Satya (Arifin Putra) harus menjalani LDR dengan istrinya, Rissa (Acha Septriasa) juga dua anak laki-lakinya. Satya yang bekerja sebagai tenaga offshore di Denmark membuat ia jarang bertemu dengan keluarganya. Sampai akhirnya, ia terlibat konflik dengan istrinya karena Satya punya pemikiran yang terlalu kaku dan terlalu mengidolakan mendiang ayahnya, Gunawan (Abimana Aryasatya). Hingga membuat ia lupa, bahwa kebahagiaan keluarga mereka adalah yang terutama.
(Baca juga: 10 Film Indonesia yang Menampilkan Keindahan Alam Indonesia. Bikin Pengin Liburan!)
Surat dari Praha (2016)
Seorang cewek mencintai seorang cowok yang berkuliah di Praha. Mereka saling berkirim surat dan menjalani LDR. Si cowok mengingkari janjinya untuk bisa kembali karena ia harus mengubah status kewarganegaraannya karena situasi politik di Indonesia yang terjadi pada 1966. Cewek itu pun kasih wasiat ke anaknya yang bernama Larasati (Julie Estelle) untuk mengantarkan surat ke Praha kepada Jaya (Tio Pakusadewo), pacarnya ibunya dulu.
LDR (2015)
Demas (Verrell Bramasta) menjalani LDR dengan Alexa (Aurelie Moeremans) 6 tahun lamanya, lalu Alexa memutuskan hubungannya saat Demas mau melamarnya. Di sisi lain, Demas berkenalan dengan Carrie (Mentari De Marelle), yang akhirnya membantu Demas dan Alexa untuk balikan. Carrie jatuh cinta pada Demas di saat Demas akhirnya balikan lagi sama Alexa. Carrie pun mengalah. Di akhir cerita, Alexa justru meninggal dunia dan ia meminta Carrie untuk selalu menjaga Demas.
(Baca juga: 7 Film Indonesia yang Bercerita Tentang Cinta Pertama. Mana Favorit Kamu?)
3 Nafas Likas (2014)
Film ini diangkat dari kisah nyata. Likas (Atiqah Hasiholan), perempuan Karo yang bercita-cita ingin jadi guru, berpemikiran teguh, dan kuat suatu hari berkenalan dan jatuh cinta dengan tentara, Djamin Gintings (Vino G. Bastian). Meski hubungan mereka awalnya mendapat tantangan dari ayahnya Likas, akhirnya mereka menikah. Tapi keduanya harus menjalani LDR karena Djamin berjuang di medan perang, sedangkan Likas harus tetap berjuang menjadi guru dan menjaga anak-anaknya pada masa perang.
Penulis | : | Debora Gracia |
Editor | : | Debora Gracia |
KOMENTAR