Ketika sedang menonton drama Korea, pernah enggak kita merasakan scene yang sedikit aneh dan enggak masuk akal? Cewekbanget.id melansir dari koreaboo.com, tentang 7 adegan drama Korea dengan scene paling aneh dan enggak masuk akal.
Berikut 7 adegan paling aneh dan enggak masuk akal di drama Korea.
(Baca juga: 7 Seleb Korea yang Punya Fobia Paling Aneh. Ada yang Sampai Mengganggu Pekerjaan!)
Lead male yang menolak untuk terapi kanker
Dalam drama Princess Aurora, Hwang Ma Ma menolak untuk terapi kanker dengan alasan bahwa kanker merupakan makhluk hidup. Oleh karena itu, kita tidak boleh membunuh makhluk hidup tersebut dan membiarkan dia tetap tumbuh.
Hal yang perlu kita lakukan adalah hidup bersama mereka. Alasan yang tidak masuk akal banget.
Sinar laser
Ada scene yang aneh dalam drama ini. Drama yang berjudul New Tales of Gisaeng ini merupakan drama romance. Anehnya, salah satu pemainnya memunculkan sinar laser di matanya padahal film ini bukan film superhero.
Semua mimpi
Ending dari drama yang satu ini sangat twist karena akhirnya pemeran utama tersebut bangun dari mimpi indahnya yang ia jalani sepanjang drama. Drama Lovers in Paris memang tidak bisa ditebak.
Meninggal karena tertawa
Pada film Dear Heaven, salah satu adegannya memperlihatkan pemain yang meninggal karena terlalu banyak tertawa saat melihat acara komedi di televisi.
(Baca juga: 5 Keluarga Seleb Hollywood yang Terkenal Banget. Ada Favorit Kamu?)
Dilempar Kimchi
Wo Ki Jun yang berperan sebagai Im Dong Joon dilempar kimchi oleh ibunya. Tidak tahu harus tertawa atau meringis merinding. Bener enggak, girls?
Akhir yang menyedihkan
High Kick! 2 merupakan drama komedi. Kita dibuat tertawa sepanjang pertunjukannya. Namun, bagaimana jika akhirnya di drama dengan genre komedi ini justru kedua pemeran utamanya meninggal?
Anak orang lain
Adegan yang satu ini sejujurnya agak bikin merinding karena pada drama Maybe Love pemeran utamanya menemukan bahwa putrinya merupakan putri orang lain.
(Baca juga: Ini yang Akan Terjadi Jika Member Wanna One Jadi Pasangan Pendamping Kondangan)
Penulis | : | Kinanti Nuke Mahardini |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR