Pernah menemui orang yang suka emosional, drama, dan dibuat-buat seakan-akan dia enggak bisa hidup kalau enggak jadi pusat perhatian? Nah, kalau kita pernah menemui orang ini, berarti dia menunjukkan gejala-gejala Histrionic Personality Disorder. Yuk, kenali lebih lanjut soal penyakit ini!
(Baca juga: Wajib Dicoba! 4 Cara Mudah Memaksimalkan Otak Kiri)
Gejala-gejala Histrionic Personality Disorder (HPD)
Orang-orang yang menderita HPD cenderung suka menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian. Dia seringkali meminta pengakuan dari orang lain dengan cara yang memaksa dan cenderung menggoda. Konteksnya pun beragam, mulai dari lingkup sosial, akademik, profesional, dan lain-lain.
Nah, ternyata lebih banyak perempuan yang mengidap kecenderungan ini, lho, dibandingkan dengan laki-laki.
Seseorang dengan HPD bersikap dengan perilaku yang drama dan berlebihan ketika menunjukkan emosinya. Sehingga yang melihat pun jadi sulit membedakan apakah perasaannya itu, asli, atau hanya dibuat-buat. Enggak jarang, sikap berlebihan yang mereka tunjukkan adalah dengan memposting hal-hal drama dalam sosial medianya.
HPD juga sering dihubungkan dengan penampilan seseorang. Orang yang memiliki gejala HPD kerap memakai baju yang profokatif, ditandai dari caranya memakai make-up yang berjam-jam untuk menunjukkan penampilan yang ‘sempurna’.
(Baca juga: 7 Kata-Kata Cowok yang Menunjukkan Kalau Dia Enggak Mau Pacaran Sama Kita)
Histrionic Personality Disorder vs Narsistik
Meski cenderung menunjukkan gejala yang mirip dengan narsistik, ternyata dua gangguan kepribadian ini berbeda, lho. Jika narsistik memakai baju yang provokatif untuk mencapai tujuan (biasanya untuk membuat orang lain terkesan), maka penderita histrionic menggunakan baju provokatif, ditambah dengan sikap berlebihan dengan tujuan supaya dirinya jadi pusat perhatian dan malah sering merugikan orang yang dia sayangi.
Bahkan menurut Dr. Bressert (2017), perempuan dengan histrionic kebanyakan menggoda pacar temannya sendiri. Wah, musti hati-hati, nih.
Penyebab Histrionic Personality Disorder
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR