Balikan sama mantan kerap dianggap tabu, karena terlihat seperti kembali mengulang kesalahan yang sama. Tapi, sebenarnya balikan sama mantan enggak masalah, kok, dan kita diperbolehkan untuk memilih hal itu. Asalkan, kita dan mantan sudah menunjukkan tanda-tanda berikut.
Ini dia 9 tanda kalau kita boleh balikan sama mantan.
(Baca juga: 4 Sifat Pacar yang Bikin Bete dan Cara Menghadapinya)
Dia sudah berubah
Alasan pertama kita diperbolehkan balikan sama mantan adalah ketika dia sudah berubah menjadi lebih baik. Sebaliknya, kalau dia enggak sepenuhnya berubah, maka kita enggak perlu pusing-pusing mikirin kemungkinan buat balikan sama dia.
Tapi, hal ini enggak cuma berlaku buat si mantan aja, lho. Sebaliknya, kita pun juga harus menunjukkan tanda-tanda kita telah berubah untuk hal yang baik. Sehingga ketika balikan nanti, kita dan dia jadi enggak saling menyakiti satu sama lain lagi.
Dia mau meminta maaf karena kesalahannya
Katanya ada tiga langkah dalam meminta maaf yang semuanya penting banget. Pertama adalah ketika kita bilang ‘Aku minta maaf’. Kedua, menyadari kesalahan yang kita lakukan, dan ketiga adalah bertanggung jawab dengan perbuatan kita dan berjanji enggak akan mengulanginya lagi.
Dari tiga langkah tersebut, langkah ketiga lah yang paling sering dilewatkan banyak orang. Kadang mereka cuma sadar dan bilang maaf, tapi malah melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari.
Tapi kalau dia udah berjanji dan mampu meyakinkan kita enggak akan mengulang kesalahan itu lagi, kita boleh kok balikan sama dia lagi.
Teman dan keluarga kita masih menyetujui
Siapapun yang kita pacari, keluarga dan teman-teman kita pasti punya komentar tersendiri. Dan mereka enggak hanya akan menyimpan opini mereka soal pacar kita, lho. Malah mereka akan ngomong kalau ada baik dan buruk soal dia.
Tapi kalau keluarga dan teman-teman kita masih menganggap dia adalah orang yang pantas buat kita, enggak masalah, kok, kalau kita balikan lagi sama dia.
Dia masih menganggap kita sebagai sahabat terbaiknya
Kalau kita pacaran sama cowok yang tepat, maka kita akan saling menganggap masing-masing adalah sahabat terbaik. Misalnya, kita jadi nyaman untuk cerita banyak hal ke dia, dan kita yakin dia akan tulus mendengarkan celoteh kita.
Nah, kalau kita dan dia masih sama-sama menganggap satu sama lain sebagai sahabat terbaik, balikan bukan lagi hal yang salah, kok.
Enggak benar-benar berhenti jatuh cinta
Kadang, kita putus sama sesorang karena alasan yang kuat, misalnya kita memiliki tujuan atau visi dan misi yang berbeda. Tapi ada juga saat di mana kita putus sama seseorang karena alasan yang sebenarnya masih bisa diperbaiki.
Kalau kita adalah tipe yang kedua, itu artinya peluang balikan masih terbuka, lho.
Banyak kenangan baik daripada kenangan buruk
Ketika mengenang kembali masa-masa pacaran sama dia, kita jadi bisa tahu, apakah kita udah menghabiskan banyak hal baik atau buruk sama dia. Kalau selama ini kita lebih banyak memiliki kenangan-kenangan yang baik daripada yang buruk, kita boleh kok, balikan sama dia.
Putus karena LDR
Banyak hubungan yang enggak bertahan karena masalah LDR alias hubungan jarak jauh. Tapi sebenarnya, kalau dalam hati kita masing-masing masih sayang dan saling memperlakukan satu sama lain dengan baik, itu artinya ada peluang balikan justru adalah pilihan terbaik, lho.
Alasan putus yang konyol
Biasanya setelah putus, kita langsung melihat kembali alasan-alasan dan penyebab kita dan dia bisa mengakhiri hubungan. Nah, kita akhirnya sadar, deh, kalau alasan putus kita dan dia sebenarnya konyol banget. Kalau kita mengalami kasus seperti ini, enggak masalah, kok, kalau pada akhirnya harus balikan.
Dengan dia kita menjadi versi terbaik diri sendiri
Ketika kita sedang berpacaran, hidup kita sebanrnya berubah dengan cara yang baik, lho. Setiap aspek dalam diri kita jadi berubah menjadi hal yang baik jika kita bertemu dengan orang yang tepat.
Kalau kita masih merasakan hal positif ini saat bersama dia, kita diperbolehkan buat balikan sama dia, lho. Karena enggak ada yang lebih baik lagi ketika pacaran, kecuali saat kita bisa menjadi versi terbaik diri kita sendiri.
(Baca juga: 6 Hal yang Paling Dibenci Sama Introvert. Kamu Setuju?)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR