Chat yang berumur lebih dari 12 jam lebih baik enggak perlu kita balas sekalian. Karena kepentingannya udah kadaluarsa.
“Call me”
Menyuruh seseorang buat menelepon kita, padahal kita sendiri bisa menelepon dia terlebih dahulu juga masuk dalam golongan chat yang harus berhenti kita kirim. Kalau kita bisa nge-chat seseorang berarti kita juga bisa menelepon dia kan? Apalagi, sekarang aplikasi chat udah dilengkapi dengan fitur buat menelepon.
Respon yang pilih-pilih
Ada jenis orang yang suka membahas beberapa topik dalam satu kali kirim. Tapi sebagai orang yang menerimanya, kadang kita pilih-pilih tuh, sama topik yang pengin kita respon. Padahal, kalau si pengirim membahas topik tertentu, itu artinya dia pengin mendapat respon dari kita juga.
(Baca juga: Tipe Cowok yang Paling Tepat Buat Kita Berdasarkan Urutan Kelahiran)
“K”
Kesal banget enggak, sih, kalau udah nge-chat panjang-panjang kita cuma mendapat respon dengan satu kata, seperti “K”. Mending jangan lagi deh, nge-chat model begini. Bikin sebel.
Chat antiklimaks
Pernah mendapat chat yang isinya bilang, “Guess what?” atau “Lo tahu enggak?”. Bikin kita sebagai penerima jadi mengantisipasi dia mau ngomong apa. Pokoknya sampai high expectation, deh. Eh, tahunya, setelah dijelasin beneran ternyata enggak sesuai sama ekspektasi kita yang tinggi. Hiks.
Chat kalau butuh doang
Satu lagi chat menyebalkan yang udah semestinya harus berhenti kita kirim adalah chat yang cuma kita kirim pas lagi butuh bantuan orang itu aja. Padahal jarak kita sama dia terakhir nge-chat tuh udah lama banget. Ada kali enam bulan.
(Baca juga: Seperti Ini Isi Chat Orang Korea Kalau Lagi Tertawa. Bisa Dicoba!)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR