Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi pariwisata yang menjadi favorit banyak wisatawan dalam dan luar negeri. Hamparan savana coklat yang membentang di sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur ini sukses menjadi buruan para pelancong untuk menikmati waktu berlibur.
Sayangnya, keindahan alam tersebut baru saja mengalami kebakaran. Dilansir dari Kompas.com, setidaknya 10 hektar lahan hutan di Gili Lawa Darat yang berada di Kawasan Taman Nasional Komodo telah hangus dilahap di jago merah.
Berikut kronologi terjadinya kebakaran di Gili Lawa Darat, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur! Yuk, disimak!
(Baca juga : 4 Fakta Tentang Komodo yang Jadi Google Doodle Hari Ini)
Berasal dari Api Rokok
Kepala Taman Nasional Komodo Budi Kurniawan mengatakan, penyebab kebakaran itu, diduga kuat berasal dari api rokok yang dibuang oleh oknum pengunjung di puncak Gililawa Darat. Kebakaran itu lanjut Budi, berawal dari laporan masyarakat pada Rabu (1/8/2018) sekitar pukul 20.00 Wita.
Butuh Waktu 4 Jam untuk Memadamkan Api
Setelah menerima laporan, petugas dari Resort Padar, Loh Sebita dan juga dari Labuan Bajo langsung menuju lokasi untuk memadamkan api. "Api akhirnya berhasil dipadamkan pada pukul 03.10 dinihari tadi,"ucap Budi kepada Kompas.com, Kamis (2/8/2018).
(Baca juga : Cerita Cewek Asal Maumere yang Rutin Mengirim Buku untuk Meningkatkan Minat Baca Masyarakat NTT)
Himbauan Agar Pengunjung Tidak Merokok
Budi menyebut, Gili Lawa Darat merupakan salah satu spot wisata favorit di Taman Nasional Komodo yang biasa dikunjungi wisatawan setelah menyelam. Para wisatawan baik domestik dan mancanegara, bisa menikmati sunset atau sunrise di Gili Lawa Darat. Terhadap kejadian itu, Budi berharap, para pengunjung tidak membuang api rokok sembarang di wilayah itu, karena sangat rentan terhadap kebakaran.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Hektar Padang Rumput di Gililawa Darat Pulau Komodo Terbakar",
Skincare Lokal Avoskin Membuka Avoskin Sanctuary dalam Perayaan 10 Tahun Komitmen Green and Clean Beauty
KOMENTAR