Ada satu lagi nih girls, fillm sci-fic yang bisa kita tonton. Film ini dibintangi oleh banyak aktor remaja, dan akting mereka sudah keren-keren banget.
The Darkest Minds bercerita mengenai wabah penyakit yang menyerang anak-anak hingga remaja. Wabah ini menular, dan banyak anak-anak yang meninggal karenanya.
Enggak banyak anak-anak yang berhasil selamat, dan mereka yang selamat jadi memiliki kekuatan khusus. Pemerintah mengumpulkan anak-anak yang selamat, dan membagi mereka jadi 5 golongan sesuai warnanya. Ada Hijau yang merupakan anak-anak dengan otak cerdas, lalu Biru yang mana mereka memiliki kekuatan telekinesis, lalu Emas yang punya kemampuan elektrokenesis.
Selain 3 warna tersebut, ada 2 warna lagi yang dinyatakan paling bahaya dan sangat berbahaya, yaitu Oranye dengan kemampuan pengendali pikiran, dan Merah yang bisa berbahaya karena berkaitan dengan api.
Pemerintah membagi anak-anak sesuai golongan warnanya, dan memasukkan anak-anak ke dalam karantina. Ruby (Amandla Stenberg) tahu kalau dia berwarna oranye dan nyawanya dalam bahaya sehingga dia menyembunyikan identitasnya, hingga akhirnya dia berhasil kabur dari karantina dengan bantuan Cate (Mandy Moore).
Namun Ruby enggak bisa langsung percaya pada Cate dan temannya, sehingga dia pun juga kabur dari Cate dan akhirnya bertemu dengan Liam (Harris Dickinson) si Biru, Zu (Miya Cech) si Emas, dan Chubs (Skyan Brooks) si Hijau.
Setelah baca sinopsis di atas, yuk kita cari tahu 5 pelajaran yang bisa diambil dari film The Darkest Mind!
Perbedaan yang Menyatu Justru Jadi Kesatuan yang Hebat
Film ini bisa dikatakan juga dengan istilah yang familiar dengan kita, yaitu ‘Walau berbeda-beda, tetap satu jua.’ Hal ini karena awalnya, anak-anak di film tersebut merasa mereka hanya bisa bergaul dengan orang-orang yang memang satu golongan warna dengan mereka.
Terlebih lagi ketika pemerintah yang membagi warna mereka. Padahal sebenarnya, ketika mereka semua bersatu, maka mereka akan menjadi kumpulan anak-anak yang hebat dengan kemampuan mereka masing-masing yang disatukan.
Contohnya kayak persahabatan antara Ruby, Liam, Zu, dan Chubs. Mereka semua beda golongan warna, namun mereka bisa bersahabat dan saling menjaga satu sama lain dengan kemampuan mereka masing-masing.
Sahabat Bisa Jadi Keluarga
Di film ini, ada banyak anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tua mereka, karena paraorang tua takut dengan kemampuan yang dimiliki oleh anak-anak. Selain itu, pemerintah juga banyak yang mengambil anakanak dan dimasukkan ke dalam karantina.
Mereka kehilangan keluarga mereka, namun mereka memiliki keluarga yang baru dengan bersahabat dengan teman-teman sebaya mereka. Salah satu dialog dari Liam sangat bagus banget lho, dia bilang, “Kita semua kehilangan keluarga kita. Tapi kita saling memiliki satu sama lain.”
Jangan Malu Akan Diri Kita Sendiri
Ruby sempat merasa insecure, karena dia adalah golongan Oranye yang sangat langka. Dia bahkan jadi enggak mau bersentuhan dengan orang lain, karena Ruby takut akan berbuta hal buruk pada orang tersebut lewat pikirannya.
Ruby menyimpan bakatnya itu hanya dalam pikirannya saja dan dia selalu mengaku ke orang lain kalau dia adalah golongan Hijau. Hingga akhirnya Ruby berani menunjukkan kemampuan aslinya, dan para sahabatnya pun enggak menjauhinya melainkan mendukung kemampuannya.
Kita Enggak Bisa Hidup Sendiri
Ruby awalnya pengin sendiri saja, dia mau menghadapi dunia ini sendirian karena dia merasa insecure. Tapi Liam, Zu, dan Chubs enggak menyerah akan Ruby. Mereka mau berteman dengan Ruby, hingga akhirnya Ruby luluh dan dia mulai menyadari kalau dia enggak bisa hidup sendiri.
Kita Bisa Memilih Jalan Kita Sesuai Apa yang Kita Mau
Untuk hidup, kita punya kebebasan untuk memilih di jalan mana yang mau dan bisa kita ambil. Anak-anak yang ada di film ini merasa ditindas oleh orang dewasa, karena mereka dijadikan objek penilitian, dipaksa melakukan hal yang enggak mereka mau, dan dibatasi untuk melihat dunia.
Hingga perlahan anak-anak ini mulai menyadari kalau mereka enggak bisa terus seperti ini. Mereka harus melakukan sesuatu, demi memperjuangkan hak mereka.
Nah, bagi kamu yang penasaran, yuk langsung ditonton karena film ini sudah mulai tayang di bioskop Indonesia sejak 15 Agustus 2018.
Kamu bisa lihat trailer filmnya di sini.
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR