Cewekbanget.id – Kabar pailit dari perusahaan teh merek Sariwangi memang sangat mengejutkan.
Pasalnya, Sariwangi menjadi pelopor the kemasan di Indonesia.
Dilansir dari tribunnews.com pada Kamis (18/10/2018), Sariwangi dinyatakan pailit atau bangkrut.
Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat mengabulkan permohonan pembatalan homologasi dari PT Bank ICBC Indonesia terhadap PT Sariwangi Agricultural Estate Agency, dan PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung.
Baca Juga : Viral Foto Lawas Candi Borobudur, Kondisinya Saat Pertama di Temukan Miris!
Akibatnya ini, dua perusahaan perkebunan teh ini resmi menyandang status pailit.
"Mengabulkan permohonan pembatalan perdamaian atau homologasi dari pemohon (ICBC), menyatakan perjanjian homologasi batal, menyatakan termohon 1 (Sariwangi), dan termohon 2 (Indorub) pailit dengan segala akibat hukumnya," kata Ketua Majelis Hakim, Abdul Kohar saat membacakan amar putusan, Selasa (16/10/2018) di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.
Dalam pertimbangannya, hakim menyatakan bahwa Sariwangi dan Indorub telah terbukti lalai menjalankan kewajibannya sesuai rencana perdamaian dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) terdahulu.
Sebelum Sariwangi, ada beberapa perusahaan-perusahaan dengan merek yang terkenal juga mengalami bangkrut.
Baca Juga : Deretan Transformasi Wajah Dengan Kekuatan Make Up, Bikin Pangling!
Ini 3 perusahaan Indonesia yang bangkrut karena terlilit utang.
1. Pabrik jamu legendaris Nyonya Meneer
Pabrik yang sudah berdiri sejak tahun 1919 kini dinyatakan bangkrut.
Sesuai laporan Pengadilan Negeri Semarang pada 3 Agustus 2017, bahwa PT Nyonya Meneer dinyatakan pailit.
Dilansir dari tribunnews.com pada 5/8/2017, perusahaan Nyonya Meneer memiliki hutang hingga Rp7,4 miliar.
Baca Juga : Bisnis Hingga Rumah Mewah, Jessica Mila Pandai Berinvestasi di Usia Muda
Fakta lain yang terungkap perusahaan jamu legendaris ini tak mampu membayar kewajibannya sesuai perjanjian.
Anggota majelis hakim PN Niaga Semarang, Wismonoto, mengatakan, pihak penggugat mengajukan gugatan karena tidak puas atas proses pembayaran hutang sebagaimana diatur dalam perjanjian damai.
2. Batavia Air
Batavia Air, salah satu perusahaan maskapai penerbangan, mengumumkan bahwa merekam resmi tutup pada 2003 akibat pailit.
Batavia Air dilaporkan memiliki utang hampir mencapai Rp2,5 triliun.
Salah satu penyebab utang yang besar tersebut disebabkan Batavia Air menyewa pesawat Airbus dari International Lease Finance Corporation (ILFC) untuk angkutan haji.
Namun mereka tidak mampu melakukan pembayaran.
Baca Juga : Penasaran, ini Dia Perbedaan Kuliah di Amerika, Korea dan Indonesia!
3. Amplop Jaya
Dilansir dari nasional.kontan.co.id pada Kamis (8/3/2018), Royal Standard (RS) Group yang menaungi amplop Jaya dinyatakan pailit.
Menurut Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada Selasa (6/3/2018), perusahaan ini memiliki utang senilai Rp333 miliar yang berasal dari 18 krefitur dari total Rp1,258 triliun beban tagigan RS Group dari total 23 kreditur.
Diketahui RS Group bergerak di biang commercial printing.
Salah satu brandnya yang paling terkenal adalah amplop dan buku dengan merek Jaya. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Selain Sariwangi, 3 Perusahaan Legendaris Indonesia Ini Juga Dinyatakan Pailit, Padahal Penuh Kenangan
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |
KOMENTAR