Cewekbanget.id- Samaira Mehta, merupakan seorang programmer cilik asal Silicon Valley yang belakangan ini menarik perhatian berbagai pihak.
Di usianya yang sangat muda, Samaira telah menjadi pendiri dan CEO dari sebuah perusahaan bernama CoderBunnyz yang diakui media nasional.
Karirnya ini berawal saat usianya baru 8 tahun.
Baca Juga : Sederet Seleb Cewek Indonesia yang Tetap Menawan Meski Berotot
Dia mulai menciptakan sebuah permainan bernama CoderBunnyz untuk membantu anak-anak lain membuat kode.
Sementara itu, Samaira sendiri telah belajar koding saat usianya baru enam tahun.
'POWERPUFF GIRL' DI KEHIDUPAN NYATA
Tak hanya berhasil membuat permainan CoderBunnyz, gadis cilik yang dianggap sebagai Puwerpuff Girl di kehidupan nyata itu juga mulai menjual permainannya di Amazon.
Baca Juga : Mengintip Pesona Rizky Langit, Anak Rosa yang Beranjak Remaja
"Kami telah menjual 1.000 kotak selama 2 tahun," kata Samaira Mehta bersemangat sebagaimana dilansir pada This Is Insider, Senin (22/10/2018).
Saat dia meluncurkan CoderBunnyz, Samaira juga dibantu ayahnya, Rakesh Mehta (seorang insinyur Intel dan alumni Sun Microsystems/ Oracle) dengan rencana pemasaran selanjutnya.
Dengan permainan itu, Samaira membuat lokakarya pengkodean untuk anak-anak di sekolah seusianya.
Baca Juga : Karena Hal Ini, Prince George Makin Mirip dengan Princess Diana!
Pada awal tahun ajaran ini, 106 sekolah menggunakan permainan ciptaan Samaira untuk mengajar anak-anak berkode.
Penjualan permainan telah berjalan baik, dan Samaira baru saja meluncurkan sekuelnya.
Permainan baru bernama CoderMindz ini dapat mengajarkan cara mengode menggunakan kecerdasan buatan.
CoderMindz bahkan dianggap sebagai permainan papan AI pertama.
Dengan itu, anak-anak akan belajar prinsip dasar AI.
Hingga akhirnya diharapkan mereka dapat menggunakan keterampilan itu untuk membangun robot.
Baca Juga : Manisnya Arafah Rianti dengan Outfit Hijab Syar'i Warna Pastel. Bisa Ditiru!
Lokakarya ini termasuk serangkaian yang diadakan di kantor pusat Google di Mountain View, California.
Dan di sanalah dia bertemu Stacy Sullivan, Chief Culture Officer Google.
Samaira juga dijanjikan untuk dapat bekerja di Google setelah dirinya menyelesaikan studi kuliahnya kelak.
Baca Juga : Tindakan yang Enggak Sadar Kita Lakukan Ini Bisa Bikin Vagina Gatal
Namun, dia berkata Sullivan bahwa dia tidak tahu bagaimana ke depannya, karena Samaira lebih suka menjadi seorang pengusaha.
Samaira sendiri menaruh perhatian pada permasalahan tunawisma.
Dia ingin mengentaskan permasalahan ini, dan hasil usahanya juga didonasikan pada berbagai pihak. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Disebut 'Powerpuff Girl' di Dunia Nyata, Gadis 10 Tahun Ini Diincar Google dan Microsoft
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |
KOMENTAR