Semua menjadi kebalikan-kebalikan dari yang diinginkannya.
Ada juga pasien yang merasa menjadi korban melaporkan klinik ke persidangan.
Namun dalam kasus-kasus seperti itu, pasien cenderung menemui kekalahan.
Baca Juga : Ini 5 Tips Mudah dari Dokter Untuk Merawat Kulit yang Sensitif
"Ketika seorang pasien pergi ke pengadilan, klinik akan menyerang balik dan menggugatnya sebagai bentuk pencemaran nama baik," kata An Gijong, perwakilan hukum Organisasi Aliansi Pasien Korea.
Selanjutnya, pasien membutuhkan sejumlah besar uang dan waktu untuk melanjutkan proses dan berujung pada kekalahan.
Salah satu organisasi yang paling keras menentang praktik ini adalah Asosiasi Ahli Bedah Plastik Korea, yang dipimpin oleh dokter veteran Kim Sungwoong.
Baca Juga : Spoiler! Intip 3 Pesan Inspiratif di Film ‘Dear Nathan: Hello Salma’!
Kim menekankan bahwa hal yang paling utama dalam proses operasi plastik adalah hubungan dokter dan pasien.
"Ahli bedah harus berusaha mengenali kliennya secara pribadi untuk kemudian mempelajari kasusnya dengan baik," ucapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul 'Dokter Hantu': Menguak Sisi Gelap Operasi Plastik di Korea Selatan yang Bikin Merinding
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |
KOMENTAR