Cewekbanget.id - Girls, ada kabar duka yang datang dari dunia animasi Hollywood. Pencipta Kartun terkenal SpongeBob SquarePants, bernama Stephen Hillenburg meninggal dunia di usia 57 tahun. Kabar tersebut pun telah diberitakan oleh pihak Nickelodeon melalui akun twitter resmi milik mereka, @Nickelodeon.
Stephen Hillenburg, seorang animator yang juga pernah menjadi guru Biologi laut itu meninggal akibat ALS (Amyotrophic Lateral Sclereosis) atau penyakit Lou Gehrig yang sudah ia derita sejak Maret 2017 lalu.
Baca Juga : Beranjak Remaja, Begini Kecenya Gaya Fashion Anak Ariel Noah, Alleia Anata Irham!Sebenarnya apa sih itu ALS itu? Apa penyebab dan gejalanya sampai bisa merenggut nyawa Stephen Hillenburg? Yuk kita mengenal lebih jauh tentang ALS atau penyakit Lou Gehrig yang diderita Stephen Hillenburg!
Apa itu Amyotrophic Lateral Sclereosis atau yang dikenal dengan penyakit Lou Gehrig?
Girls, penyakit Amyotrophic Lateral Sclereosis atau biasa disingkat ALS adalah gangguan pada saraf-saraf motorik atau sel-sel saraf pada otak dan tulang belakang yang mengirim pesan dan mengatur gerakan otot-otot lurik, yang akhirnya mati secara perlahan.Awalnya, masalah otot ringan akan muncul tapi perlahan-lahan orang tersebut akan menjadi lumpuh karena pada akhirnya otot akan berhenti bekerja.
Fyi, penyakit ini juga sering dikenal dengan penyakit Lou Gehrig, lho. Dinamakan seperti itu setelah Lou Gehring, seorang pemain bisbol terkenal asal Amerika Serikat menderita penyakit ini di tahun 1930an dan meninggal karena penyakit ALS ini.Nah girls, Neuron motor ini bertugas mengendalikan gerak refleks pada otot lengan, kaki, dan wajah. Selain itu juga berfungsi untuk memberitahu otot-otot untuk berkontraksi sehingga kita bisa berjalan, berlari, mengangkat barang, menelan bahkan bernafas. Bayangkan kalau fungsi sepenting itu tidak berfungsi dengan baik, girls.
Baca Juga : Pencipta SpongeBob Meninggal Dunia: ini 7 Kesalahan dalam Filmnya yang Tak Disadari
Merupakan penyakit langka dan tidak menular
Penyakit yang diderita oleh Stephen Hillenburg ini merupakan penyakit langka, lho! Penyakit ALS ini juga umumnya menyerang cowok daripada cewek dengan rentang usia antara 40-60 tahun, girls. Dilansir dari hellosehat.com, ALS ini juga bukan sebuah penyakit menular, ya.
Penyebab & faktor resiko meningkatnya kemungkinan menderita ALS
Sampai saat ini pun para ahli masih meneliti penyebab utama penyakit langka ini. Sekitar 90 persen kasus terjadi secara sporadis dan pada sekitar 10 persen lainnya, penyakit ini diturunkan pada anggota keluarga.
Ada juga dugaan para Ilmuwan, yaitu ketidakseimbangan kadar glutamat dalam tubuh, gangguan pada mitokondria, stres oksidatif dan penyakit autoimun jadi salah satu penyebab penyakit ALS. Namun memang belum ada pernyataan resmi apakah dugaan-dugaan itu benar atau tidak, girls.
Ada pula beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya resiko penyakit ALS jadi lebih besar yang perlu kita ketahui, yaitu faktor turunan (punya riwayat ALS di dalam anggota keluarga), usia dewasa sekitar 40-60 tahun, faktor lingkungan seperti merokok dan terkena asap rokok secara terus-menerus dan yang terakhir, cedera karena benturan.
Baca Juga : Dekat dengan Roger Danuarta, Begini Style Cut Meyriska dengan Outfit Stripes!
Gejala penyakit ALS
Tanda dan gejala awal penyakit ALS adalah otot salah satu lengan atau kaki yang melemah, kemudian kemampuan berbicara yang mulai tidak jelas.
Otot yang melemah itu perlahan menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti kedua tangan dan kaki. Juga otot punggung dan leher sehingga kepala jadi tertunduk lemas (susah untuk tegak).Lama-kelamaan, otot yang diperlukan untuk bergerak, berbicara, menelan dan bahkan bernapas akhirnya menjadi lumpuh. Penyakit ALS ini memang enggak mempengaruhi panca indra, namun penderita akan lebih mungkin terkena masalah mental.
Nah, jika orang terdekat kita seperti orang tua, om atau tante yang mengalami gejala tersebut dan bahkan merasa kesulitan dalam berjalan atau berbicara, sebaiknya segara kita sarankan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Pengobatan bagi penderita ALS
Walau penyakit ini terhitung tidak bisa disembuhkan secara total, ada beberapa pengobatan yang dilakukan untuk mengontrol efek dari penyakit ALS ini. Seperti pemberian obat riluzole, yang mungkin memperpanjang umur dan mungkin untuk memperlambat perkembangan ALS. Dapat juga diberi obat-obatan lain untuk membantu mengontrol gejala kejang, kesulitan menelan, kram, nyeri, dan depresi, namun sesuai anjuran dokter.
Alat bantu seperti pembungkus kaki dari logam, kursi roda, dan mesin pernapasan juga diperlukan oleh penderita ALS selama masa pengobatan.
Penderita memang memiliki harapan hidup kecil, namun ada yang mampu bertahan antara 3-5 tahun setelah penyakit berkembang.
Dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat juga sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan semangat para penderita penyakit ALS.
Itu dia penjelasan mengenai penyakit ALS atau penyakit Lou Gehrig yang merenggut nyawa Stephen Hillenburg. Selamat jalan Stephen Hillenburg, terimakasih untuk karya yang mengagumkan! (*)