Disamakan dengan Binatang, Ini 5 Fakta Kelam Sarah Baartman. Perempuan Sirkus dari Suku Khoikoi!

By Kinanti Nuke Mahardini, Rabu, 27 Februari 2019 | 14:40 WIB
Sarah menjadi objek daya tarik. (Wikimedia Commons)

Suaminya dibunuh dan ia "dijual"

Setelah kehilangan anaknya, Sarah juga harus kehilangan suaminya.

Suami Sarah dibunuh oleh penjajah karena konflik antara Suku Khoikhoi dengan Belanda setelah dipaksa mengikuti kerja rodi.

Saat kehilangan suaminya, usia Sarah baru 16 tahun!

Tidak memiliki suami membuat Sarah ditangkap dan dijual kepada seorang pedang perbudakan bernama Pieter Willem Cezar. 

Cezar membawa Sarah ke Cape Town dan menjadikannya sebagai pembantu rumah tangga.

Sejak saat itu, Sarah mendapat nama Saartjie.

Dijadikan barang hiburan

Penderitaan Sarah terus berlanjut ketika Cezar membuat kesepakatan yang mengatakan kalau Sarah harus pergi ke Inggris dan Irlandia untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Selain menjadi pembantu rumah tangga, Sarah juga dijadikan barang hiburan.

Keluarga Cezar yang sedang mengalami kesulitan keuangan menjadikan Sarah sebagai mesin penghasil uang.

Di sana, Sarah harus rela menjadi tontonan banyak orang dan diperlakukan tidak layak.

Sarah yang memiliki tubuh dengan bokong di atas rata-rata dijadikan "barang" dagangan oleh Cezar yang kejam. 

Bokong Sarah dijadikan objek daya tarik masyarakat Eropa kolonial yang dianggap sebagai ras tertinggi.

Dipajang dari satu tempat ke tempat lainnya

Bukan hanya menjadi tontonan di satu tempat namun Sarah juga dibawa dari satu tempat ke tempat lainnya.

Sarah dibawa ke London untuk dipajang di Piccadilly, jalan penuh keanehan. 

Empat tahun di London, September 1814, Sarah dipindahkan ke Perancis.

Ia dijual kepada Reaux, laki-laki penjual hewan.

Reaux kemudian memamerkan Sarah di sekitar Paris.

Siapapun yang ingin melihat Sarah harus membayar dalam uang yang tidak sedikit.

Baca Juga : Simak 4 Fakta Mencengangkan Tentang Masa Lalu Park Bo Gum!