Disamakan dengan Binatang, Ini 5 Fakta Kelam Sarah Baartman. Perempuan Sirkus dari Suku Khoikoi!

By Kinanti Nuke Mahardini, Rabu, 27 Februari 2019 | 14:40 WIB
Sarah menjadi objek daya tarik. (Wikimedia Commons)

Cewekbanget.id - Nama Sarah 'Saartjie' Baartman mungkin jadi salah satu nama yang jarang kita dengar ya, girls! 

Meskipun jarang terekspos publik namun Sarah Baartman merupakan salah satu perempuan asal Afrika Selatan yang namanya tercatat dalam sejarah.

Sebab, Sarah sendiri ternyata pernah menjadi "sumber" hiburan masyarakat eropa.

Sermasa Sarah hidup, ia menjadi "sirkus" untuk menghibur banyak orang.

Sebenarnya siapa Sarah Baartman?

Berikut 5 fakta kelam Sarah Baartman. Perempuan sirkus dari Suku Khoikoi yang wajib kita ketahui:

Baca Juga : Nasib 7 Peserta SIXTEEN yang Gagal Debut Bareng TWICE. Ada yang Nyerah Jadi Idol!

Hidup tanpa orang tuanya sejak masih remaja

Sarah Baartman yang lahir pada tahun 1789 di Gamtoos atau sekarang bernama Eastern Cape ini memiliki hidup yang menyedihkan sejak masih anak-anak.

Ibunya yang bekerja sebagai pelayan harus bercerai dengan ayahnya yang merupakan seorang sopir pengantar hewan ternak.

Meski terlahir di keluarga yang lengkap, Sarah harus berpisah dengan orang tuanya sejak masih kecil.

Tidak hanya hidup terpisah dengan orang tuanya namun Sarah juga harus menikah dengan laki-laki Khoikhoi di usia belia.

Ia dikaruniai seorang anak yang sayangnya meninggal tidak lama setelah dilahirkan.

Suaminya dibunuh dan ia "dijual"

Setelah kehilangan anaknya, Sarah juga harus kehilangan suaminya.

Suami Sarah dibunuh oleh penjajah karena konflik antara Suku Khoikhoi dengan Belanda setelah dipaksa mengikuti kerja rodi.

Saat kehilangan suaminya, usia Sarah baru 16 tahun!

Tidak memiliki suami membuat Sarah ditangkap dan dijual kepada seorang pedang perbudakan bernama Pieter Willem Cezar. 

Cezar membawa Sarah ke Cape Town dan menjadikannya sebagai pembantu rumah tangga.

Sejak saat itu, Sarah mendapat nama Saartjie.

Dijadikan barang hiburan

Penderitaan Sarah terus berlanjut ketika Cezar membuat kesepakatan yang mengatakan kalau Sarah harus pergi ke Inggris dan Irlandia untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Selain menjadi pembantu rumah tangga, Sarah juga dijadikan barang hiburan.

Keluarga Cezar yang sedang mengalami kesulitan keuangan menjadikan Sarah sebagai mesin penghasil uang.

Di sana, Sarah harus rela menjadi tontonan banyak orang dan diperlakukan tidak layak.

Sarah yang memiliki tubuh dengan bokong di atas rata-rata dijadikan "barang" dagangan oleh Cezar yang kejam. 

Bokong Sarah dijadikan objek daya tarik masyarakat Eropa kolonial yang dianggap sebagai ras tertinggi.

Dipajang dari satu tempat ke tempat lainnya

Bukan hanya menjadi tontonan di satu tempat namun Sarah juga dibawa dari satu tempat ke tempat lainnya.

Sarah dibawa ke London untuk dipajang di Piccadilly, jalan penuh keanehan. 

Empat tahun di London, September 1814, Sarah dipindahkan ke Perancis.

Ia dijual kepada Reaux, laki-laki penjual hewan.

Reaux kemudian memamerkan Sarah di sekitar Paris.

Siapapun yang ingin melihat Sarah harus membayar dalam uang yang tidak sedikit.

Baca Juga : Simak 4 Fakta Mencengangkan Tentang Masa Lalu Park Bo Gum!

Diperlakukan seperti binatang

Sarah Baartman

Saat "dipamerkan" Sarah tidak boleh mengenakan pakian sehelai pun.

Ia hanya diperkenankan menutupi apa yang seharusnya ditutupi.

Tidak hanya itu, Sarah bahkan dipamerkan bersama bayi badak.

Reaux akan memerintahkan Sarah duduk bahkan berdiri seperti binatang sirkus.

Maret 1815, Sarah menjadi subjek pembelarjaran ahli anatomi, ahli zoologi, dan ahli fisiologi.

Cuvier, Ilmuwan yang ikut meneliti Sarah menyebutkan kalau Sarah menjadi penghubung antara binatang dan manusia.

Sialnya, Sarah justru digunakan sebagai contoh streotip bahwa orang Afrika memiliki nafsu tinggi dan diapndang sebagai ras rendah.

Sarah meninggal tahun 1816 di usia 26 tahun. Penyebab Sarah meninggal tidak diketahui. 

Maret 2002, Sarah Baartman akhirnya dikembalikan ke Afrika Selatan dan dimakamkan.

Proses pengembalian Sarah dari Perancis membutuhkan waktu sekitard 8 tahun.

Kisah Sarah menjadi salah satu sejarah kelam yang pernah terjadi di peradaban Eropa.

(*)

Baca Juga : Mantan Pasti Kangen Kamu Karena Hal Ini. Lihat dari Zodiak Yuk!