Penggal Kepala Manusia Sebagai Simbol Kekuasaan, Ini Fakta Suku Naulu di Maluku yang Masih Dianggap Suku Primitif di Indonesia!

By Kinanti Nuke Mahardini, Kamis, 11 April 2019 | 15:52 WIB
Tengkorak kepala yang dipenggal. (Tribun Jambi)

Cewekbanget.ID - Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang punya banyak suku dan kebudayaan. 

Saking banyaknya suku yang "hidup" di Indonesia, beberapa diantara suku ini bahkan enggak tersentuh modernisasi.

Beberapa suku di Indonesia memilih tinggal jauh dari perkotaan dan modernisasi.

Salah satu suku yang memilih "mengasingkan diri" adalah Suku Naulu asal Maluku

Suku Naulu ini masih hidup dengan mempertahankan tradisi nenek moyang. 

Selain tradisi, suku Naulu juga memeluk kepercayaan yang sudah diwariskan secara turun menurun. 

Yuk, kenal lebih jauh dengan suku Naulu dari Maluku ini!

Baca Juga : Kita Bisa Ikut Melakukannya Secara Enggak Sadar, Ini 6 Tipe Bullying yang Sering Dialami oleh Remaja!

Bagaimana bisa bertahan hidup?

Untuk bertahan hidup, seperti mencari makan, suku Naulu akan menggunakan tradisi nenek moyang. 

Bukan membeli seperti kita, suku Naulu akan berladang untuk mendapat bahan makanan.

Suku Naulu bahkan masih berburu di Pulau Seram, pulau tempat mereka tinggal untuk bertahan hidup. 

Penggal kepala manusia adalah hal wajar

Tengkorak kepala yang dipenggal.

Ada satu hal unik yang masih sempat dipertahankan oleh suku Naulu hingga tahun 1990-an. 

Suku Naulu enggak jarang berburu kepala manusia untuk dipersembahkan kepada nenek moyang. 

Suku Naulu sendiri percaya kalau apa yang mereka lakukan bisa terhindar dari bahaya dan musibah.

Enggak sampai disitu, tradisi membawa penggalan kepala manusia juga dianggap sebagai kebanggaan dan simbol kekuasaan.

Makanya, suku ini masih dianggap sebagai suku yang primitif.

Selain dipersembahkan kepada nenek moyang, Suku Naulu bahkan menggunakan kepala manusia sebagai mas kawin.

Pada zaman dahulu, raja suku Naulu menggunakan cara ini untuk memilih seorang menantu laki-laki. 

Sebagai bukti kejantanan, seorang cowok harus membawa kepala manusia sebagai mas kawin. 

Persembahan ini bahkan biasanya dilakukan untuk ritual Pataheri, ritual perayaan atas dewasanya seorang anak laki-laki.

Remaja cowok yang berhasil memenggal kepala seseorang akan memakai ikat merah sebagai simbol kedewasaan. 

Baca Juga : #JusticeForAudrey Viral, 6 Seleb Indo Ini Tunjukan Keprihatinan dan Dukungan pada Korban

Hilang kemudian muncul kembali

Tradisi di atas konon sudah hilang sekitar tahun 1940-an. 

Sayangnya di tahun 2005, dua mayat tanpa kepala ditemukan di kecamatan Amahai, kabupaten Maluku Tengah. 

Kedua mayat tersebut kemudian diidentifikasi mesikipun bagian tubuhnya telah dipotong-potong.

Dilansir dari intisari, penyelidikan menunjukan bahwa keduanya dibunuh oleh oknum suku Naulu sebagai persembahan pada leluhur.

Setelah kejadian ini, lembaha hukum berusaha memberikan sosialisasi kepada semua pihak tentang adanya hukuman bagi tindakan pembunuhan. 

Kini, tradisi penggal kepala telah dihapus dan enggak ada lagi korban yang jadi persembahan.

(*)

Baca Juga : 5 Adegan yang Bikin Kita Nangis di Drama ‘Beautiful World’. Sedih!