Banyak Tumbuh di Indonesia, Teh Penurun Berat Badan Ini Ternyata Narkoba Mematikan. Sudah Ada 152 Korban!

By Kinanti Nuke Mahardini, Senin, 15 April 2019 | 13:31 WIB
Ilustrasi bubuk daun kratom (foto: hellosehat.com)

CewekBanget.ID - Enggak banyak yang tahu kalau tumbuhan kratom ternyata mematikan lho, girls. 

Kratom sendiri punya nama latin Mitragyna speciosa dari keluarga Rubiaceae. 

Di Indonesia, kratom dikenal dengan nama daun purik atau daun purik. 

Sejak lama, daun ini sudah digunakan sebagai obat untuk menghilangkan rasa sakit.

Sebuah perusahaan bahkan mengklaim tumbuhan kratom ini bisa membuat tubuh lebih rileks. 

Tidak sampai disitu, kratom konon bisa mencegah depresi hingga menurunkan berat badan jika dikonsumsi. 

Cara mengonsumsinya sangat beragam seperti dimakan mentah, diseduh seperti teh, diubah menjadi kapsul, tablet, bubuk, dan cairan. 

Yaps, mengubah daun kratom menjadi teh suplemen tubuh dilakukan oleh perusahaan asal Amerika Serikat. 

Sudah ada 152 orang yang meninggal dunia

Dilansir dari health.com, sebanyak 91 orang di Amerika Serikat dikabarkan meninggal dunia karena overdosis teh kratom

Enggak hanya itu, sepanjang tahun 2017 hingga 2018 dilaporkan ada 152 orang yang meninggal dunia karena tumbuhan ini. 

Tahun lalu, Food and Drug Administration Amerika Serikat bahkan mengatakan kalau mereka telah menjangkau beberapa perusahaan yang memproduksi teh kratom. 

Baca Juga : 8 Foto Kompak Bimbim 'Slank', Putri Sulungnya, Mezzaluna & Keluarga. Sweet!

FDA telah memperingatkan produsen teh kratom untuk berhenti mengiklankan kekuatan kratom secara salah.

Menurut FDA, suplemen di atas telah dikatikan dengan obat yang bisa mengobati depresi, diare, obesitas, diabetes, parasit lambung, tekanan darah tinggi, kecemasa, divertikulitis, penarikan opiat, sampai alkoholisme. 

Meski begitu, hingga kini belum ada studi ilmiah yang memadai dan terkontrol dengan baik yang melibatkan penggunaan kratom sebagai pengobatan untuk pengehntian penggunaan opioid atau penyakit lain. 

Daun kratom sebenarnya obat

Mengonsumsi daun kratom bisa menghasilkan energi hingga mengobati penyakit secara tradisional.

Diare salah satu contoh penyakit yang bisa disembuhkan.

Dilansir dari hellosehat.com, kratom dalam dosisi rendah dapat memberikan efek stimulan. 

Kratom bisa membuat seseorang merasa memiliki lebih banyak energi, lebih waspada, dan lebih bahagia. 

Bahkan kratom sering digunakan untuk meredakan gejala fibromyalgia. 

Fibromyalgia adalah intoleransi terhadap stres dan rasa sakit yang biasanya ditandai dengan nyeri pada tubuh, sulit tidur, hingga kelelahan. 

Kratom dalam dosis tinggi sekitar 10 hingga 25 gram bisa memberikan efek sedatif seperti narkotika. 

Bahkan Drug Enforcement Administration (DEA) mengatakan bahwa konsumsi kratom belerbih dapat menyebabkan gejala psikotik dan kecanduan psikologis.

Baca Juga : Sering Dibuang, Ini 5 Manfaat Jaring Buah yang Jarang Diketahui. Unik!

Bagaimana dengan di Indonesia, apakah legal? 

Masih dilansir dari sumber yang sama, kratom di Indonesia sebenarnya telah masuk dalam daftar New Psychoactive Substances (NPS) oleh Laboratorium Badan Narkotika Nasional (BNN).

Sayangnya, kratom belum dicantumkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 tahun 2014. 

Kratom dianggap dapat memberikan dampak seperti opiat dan kokain. 

Meski telah dimasukan dalam NSP, peredaran kratom belum diatur oleh undang-undang.

Sehingga, legalitas masih dipertanyakan.

Bahkan saat ini, masih pro kontra mengenai kratom di dalam dan luar negeri.

Lebih baik hati-hati saat mengonsumsi teh atau kapsul yang terbuat dari kratom ya, girls. 

Jangan tergiur dengan efek yang ditawarkan.

(*)

Baca Juga : 5 Idol Kpop Ini Mirip Banget Sama Flash 'Zootopia'. Gemas Abis!