Sadis, Pemerintah Australia Berencana Bagikan Sosis Beracun untuk Membantai Kucing Liar!

By Siti Fatimah Al Mukarramah, Selasa, 30 April 2019 | 11:14 WIB
Kucing liar (sains.kompas.com)

Potongan daging dengan lemak ayam dan rempah-rempah ini juga digunakan di Selandia Baru buat memusnahkan spesies invasif tikus, menurut laporan New York Times.

Kucing-kucing ini akan dengan mudah terjebak dengan makanan yang tersedia cuma-cuma dan memakannya, kemudian membuatnya jadi enggak berdaya dalam waktu 15 menit.

Sosis beracun yang dibagikan ke kucing liar ini dibuat di pabrik dekat Perth, dimuat di pesawat dan dijatuhkan setiap 50 kilometer di tempat kucing liar berkeliaran.

Meski udah menggunakan sosis beracun sebagai 'senjata' untuk memusnahkan kucing liar, hingga kini penembakan atas kucing masih dilakukan hingga 83% pembunuhan.

Baca Juga : 5 Model Tunik Warna Pastel dari COTTONINK Buat Gaya Kece & Santun Saat Lebaran!

Kucing liar

Membasmi kucing liar untuk menyelamatkan spesies lain.

Pembantaian masal kucing liar dilakukan karena adanya kekhawatiran 20 spesies asli Australia mengalami kepunahan.

Dalam jurnal Biological Conservation, kucing ditemukan telah membunuh 377 juta burung dan 649 juta reptil setiap tahunnya.

Gregory Andrews, komisaris nasional spesies terancam mengatakan, "Kita harus membuat pilihan untuk menyelamatkan hewan yang kita cintai."

"Yang mendefinisikan kita sebagai bangsa bilby, warru (walabi batu berkaki hitam) dan burung beo," tambahnya.

Sebelum digunakan, sosis beracun ini udah diuji pada kucing Dr. Dave Algar, dengan mengurangi racunnya dan hasilnya cukup ampuh.

"Rasanya enak. Kucing akan memakannya dengan senang," terangnya.

Petisi mengecam pembantaian kucing

Jelas aja, rencana ini enggak datang tanpa kecaman. Di tahun 2015 sendiri, ada sekitar 160.000 orang mendatangi petisi yang menyerukan agar mereka membatalkan skema "genosida kucing" oleh aktivis dan mantan aktris Brigette Bardot.

Para ahli konservasi juga mengatakan, pemerintah gagal mengatasi faktor pembangunan dan membalakan hewan.

Tetapi, Australia bertujuan menjadi negara bebas predator pada tahun 2050, bersama dengan Selandia Baru mereka akan melakukan gagasan ini.

Bagaimana menurut kalian, girls? (*)

Baca Juga : 5 Blus Putih Modis Serba Rp 150 Ribu Buat Gaya Santun Saat Buka Puasa Bersama!

 

 

 

Penulis: Afif Khoirul M (Intisari Online)