Ani Yudhoyono Sempat Jualan Es Buat Tutupi Gaji SBY sebagai Prajurit yang Enggak Seberapa

By Siti Fatimah Al Mukarramah, Minggu, 2 Juni 2019 | 16:50 WIB
SBY dan Ani Yudhoyono (timesindonesia.co.id)

CewekBanget.ID - Ani Yudhoyono menghembuskan napas terakhirnya pada 1 Juni 2019 di Singapura akibat penyakit leukimia atau kanker darah yang dideritanya.

Semasa hidupnya, Ani Yudhoyono dikenal sebagai sosok istri, ibu, mertua, dan nenek yang sangat baik hati dan perhatian.

Sebelum menjabat sebagai ibu negara selama 10 tahun, siapa sangka kalau Ani Yudhoyono sempat mengalami masa sulit pasca menikah dengan Susilo Bambang Yudhoyono.

Bahkan dirinya harus memutar otak dan jualan es demi menutupi gaji SBY yang enggak besar yang pada waktu itu masih menjadi prajurit TNI.

Baca Juga: Ani Yudhoyono Wafat, Bongkar 10 Gejala Leukimia yang Sering Dianggap Remeh Ini!

Saat bertemu di Magelang tahun 1973 SBY dan Ani Yudhoyono melanjutkan hubungan mereka ke pelaminan pada 1976.

SBY seorang prajurit berprestasi asal Pacitan, menikahi putri Gubernur AKABRI.

Setelah menikah dengan SBY, Ani Yudhoyono bahkan enggak melanjutkan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran Indonesia (UKI).

Saat itu ia memilih untuk hidup sederhana sebagai istri seorang prajurit, mendampingi SBY.

Dikutip dari tayangan Hotspot Indonesia melalui Intisari Online, diketahui saat itu gaji perwira TNI jumlahnya enggak seberapa besar.

Sebagai istri, Ani Yudhoyono enggak mau dengan mudah merima uang dari SBY. Ia turut memutar otak agar bisa turut mencukupi kebutuhan hidup.

Meski ia merupakan putri jenderal legendaris Sarwo Edhie Wibowo, Ani Yudhoyono enggak pernah meminta bantuan pada ayahnya.

Baca Juga: Kembali Suci, Pakai 5 Model Dress Putih Anti Mainstream Ini Saat Lebaran!

Ani Yudhoyono dan SBY

Dalam buku Kepak Sayap Putri Prajurit karangan Alberthenie Endah, Ani menuturkan ketika itu akhirnya ia berjualan es dari susu jatah SBY.

Ketika itu SBY berpangkat sebagai letnan satu dan menjadi Komandan Peleton Mortit di Yonif Linud 330 di bale Endah, Bandung, Jawa Barat.

Gajinya saat itu hanya sebesar Rp 52.500,00, tapi para prajurit TNI dapat jatah susu kaleng tiap bulannya.

Dalam buku tersebut, disebutkan Ani masih mengingat merek susu itu. Shinta. Dengan beberapa rasa, cokelat, jeruk, dan strawberi.

Bersama-sama kakaknya yang juga istri seorang perwira TNI, Ani membuat susu kaleng jatah suaminya itu menjadi es mambo, hasilnya digunakan untuk menambah uang belanja.

Es mambo buatannya itu lantas dititipi untuk dijual dan ternyata laris manis.

"Pembantu Mbak Titiek kebetulan bersekolah. Dialah yang kami titipi termos dan berjualan es mambo," kenang Ani seperti tertulis dalam buku.

Ani Yudhoyono mengaku es jualanya itu laris manis. Uangnya kemudian digunakan untuk membeli telur, daging atau ikan guna menambah gizi anak-anak mereka.

Ternyata, enggak cuma jatah susu kaleng yang direlakan SBY untuk keluarganya.

Tapi juga terkadang mengambil jatah makanan tambahan lalu dibawa pulang untuk disantap istri atau anaknya.

Jatah makan itu berupa satu cangkir kaleng bubur kacang hijau dari kantornya.

"Pak SBY tidak menyantapnya di kantor, melainkan disimpan untuk dibawa pulang."

Baca Juga: Begini 10 Cara Menghemat Baterai Smartphone Biar Enggak Cepat Habis Saat Mudik!

"Sampai di rumah, biasanya aku olah kembali dengan menambahkan santan, gula merah dan pandan agar jumlah bubur kacang hijau semakin banyak dan bisa disantap bersama keluarga," kisah Ibu Ani.

Begitupun untuk kebutuhan protein, jika mendapat jatah telur rebus, SBY enggak langsung memakannya.

Seperti susu atau bubur kacang hijau, telur itu dibawanya pulang untuk diberikan pada Agus.

Melihat betapa perhatian dan bertanggungjawabnya SBY pada keluarga bahkan ketika dilanda kekurangan, Ibu Ani mengaku kadang enggak kuasa membendung air mata.

Tapi, Ani Yudhoyono enggak pernah menyesali keputusan hidupnya untuk menjadi istri seorang prajurit. (Nieko Octavi Septiana/Intisari Online)

Baca Juga: 6 Modus Mantan di Balik Chat Selamat Lebaran. Awas Diajak Balikan!