CewekBanget.ID - Sekarang ini, sering banget ya girls terjadi gempa. Mulai dari yang berkekuatan kecil hingga besar sekalipun.
Bahkan ada beberapa gempa yang terjadi bisa berpotensi tsunami.
Hal ini membuat kita harus lebih waspada lagi terhadap kemungkinan gempa susulan yang akan terjadi di kemudian hari.
Mengingat Indonesia sendiri terletak di Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik dan berada di antara tiga tumbukan lempeng benua, yakni, Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari timur.
Ternyata, tanda akan terjadi gempa bisa kita deteksi lewat hal-hal yang terjadi di sekitar kita, slaah satunya perilaku hewan-hewan.
Yuk ketahui perilaku 'aneh' hewan seperti apa yang bisa mengindikasikan akan terjadi gempa!
Baca Juga: Beda Banget! Ternyata Begini Perbandingan Gizi Dada dan Paha Ayam. Mana Lebih Sehat?
Banyak cerita yang tersebar hampir di seluruh budaya bahwa beberapa jam sebelum gempa, semua binatang bertingkah laku gelisah.
Anjing melolong tanpa alasan, kuda melompat-lompat tinggi, ikan berenang berputar-putar.
Cerita hewan berperilaku enggak menentu sebelum gempa bumi telah beredar selama ribuan tahun.
Salah satu contoh penting adalah evakuasi di Haicheng, China, pada 1975.
Saat itu, evakuasi murni didasarkan pada laporan adanya perilaku aneh para hewan.
Suatu tindakan yang diyakini telah menyelamatkan ribuan nyawa dari gempa berkekuatan 7,3 SR yang datang enggak lama kemudian.
Saat gempa yang terjadi Samudra Hindia, yang selanjutnya menimbulkan tsunami di Aceh dan beberapa negara Asia lainnya, banyak laporan yang menyatakan banyak hewan melarikan diri ke pedalaman beberapa saat sebelum gelombang tsunami menyapu daratan.
Laporan-laporan yang meluas tersebut memicu para peneliti dari University of California untuk mempelajari kemungkinan hewan sebagai prediktor gempa.
Lewat ratusan wawancara dengan pemilih hewan, ditemukan bahwa sebagian besar pemilik memang menemukan perilaku aneh sebelum getaran terjadi.
Tapi sebagian besar memberikan laporan positif bahwa perilaku-perilaku aneh tersebut tercatat saat gempa terjadi.
Bahkan, ketika contoh-contoh perilaku yang terekam sebelum gempa dimasukkan, secara statistik perilaku aneh tersebut enggak terkait dengan gempa bumi.
Orang-orang cenderung melihat perilaku aneh pada hewan setelah gempa terjadi.
Memori selektif juga tampaknya bermain ketika laporan tsunami diperiksa.
Baca Juga: Tiru 4 Model Dress Abu-Abu ala Cut Meyriska untuk Tampilan Hijabers yang Santun dan Anggun!
Penelitian: Hewan enggak bisa mendeteksi gempa!
Meskipun masyarakat melaporkan adanya perilaku aneh sebelum tsunami, peneliti menemukan bahwa gajah-gajah di Sri Lanka enggak menunjukkan perilaku seperti itu, kadang-kadang bahkan bergerak lebih dekat ke pantai.
Mereka hanya bergerak menuju ke pedalaman sesaat setelah gelombang menghantam daratan, menunjukkan bahwa gajah bereaksi terhadap dampak bukan sebagai gerakan antisipasi.
Sangat mungkin bahwa hewan melarikan diri diamati setelah tsunami menghantam, dan kemudian ditempatkan sebelumnya oleh memori selektif.
Selain itu, peneliti ternyata enggak menemukan mekanisme yang masuk akal dimana hewan mungkin mendeteksi gempa bumi.
Gelombang gempa bergerak lebih cepat daripada suara, jadi enggak ada cara nyata hewan bisa mendengar mereka.
Mungkin hewan mendeteksi getaran lemah, tetapi ini pasti udah terdeteksi oleh seismograf.
Pergeseran medan magnet juga kadang-kadang terdeteksi memiliki hubungan dengan gempa bumi namun enggak ada bukti bahwa hewan bereaksi terhadap ini.
Namun, ide terus berlanjut. Setidaknya satu kota di China memasang pengawasan 24 jam di sebuah peternakan ular untuk mendeteksi perilaku aneh.
Pemerintah Jepang terus melakukan percobaan dengan ikan lele.
Gimana tanggapan kalian, girls? Percaya atau enggak nih kalau hewan bisa mendeteksi akan terjadi gempa? (Intisari Online/Ade S)
Baca Juga: Ulang Tahun Ke-24 Hari Ini, Kevin Sanjaya Dapat 'Kado Spesial' dari Thailand Open 2019!