Rentetan Gempa di Bulan Agustus 2019 adalah Pendahuluan Gempa Megathrust di Selatan Jawa? Ini Jawaban BMKG!

By Siti Fatimah Al Mukarramah, Selasa, 13 Agustus 2019 | 09:04 WIB
Zona Megathrust Indonesia (bmkg.go.id)

CewekBanget.ID - Pada Agustus 2019 ini sering banget terjadi gempa dengan magnitudo yang beragam di beberapa wilayah Indonesia ya, girls.

Senin (12/08/2019) kemarin, Bali sempat diguncang gempa sebanyak empat kali.

Belum lagi gempa-gempa lain yang terjadi di beberapa kota, mulai dari Tasikmalaya, Maluku, Kulon Progo, Kota Pariaman, hingga Bengkulu pada akhir pekan kemarin.

Hal ini pastinya membuat masyarakat khawatir akan adanya bencana gempa yang bisa aja datang dengan kekuatan yang lebih besar.

Apalagi sempat beredar isu kalau pulau Jawa akan mengalami gempa besar dengan kekuatan hingga 9 SR.

Banyak yang menghubungkan gempa-gempa yang terjadi di bulan Agustus ini sebagai 'pendahuluan' dari gempa Megathrust yang udah diramalkan akan terjadi.

Lantas, bagaimana tanggapan BMKG mengenai hal ini?

Baca Juga: Enggak Cuma Bikin Asri, 7 Tanaman Ini Bisa Mendatangkan Keberuntungan Jika Ada di Rumah!

Megathrust sendiri merupakan patahan lempeng naik. Di Indonesia terdapat beberapa zona Megathrust, salah satunya Sunda Megathrust.

Sunda Megathrust berarti sesar yang mempertemukan antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. 

Sunda Megathrust ini memiliki luas sekitar 5.500 kilometer dari Myanmar uatara menuju ke barat daya wilayah Sumatera dan berlanjut ke selatan Jawa dan Bali sebelum berakhir di Australia.

Sunda Megathrust juga dikenal sebagai zona subduksi Selat Sunda.

FYI, Sunda Megathrust ini adalah salah satu zona struktur paling aktif di bumi. 

Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Dwikorita Karnawati, posisi Sunda Megathrust ini berada tepat di bawah Pulau Jawa dan Sumatera.

Lokasinya cuma berjarak sekitar 300 kilometer dari Jakarta.

BMKG melalui akun Instagram resminya membagikan informasi terkait karakteristik gempa pendahuluan yang berhubungan dengan zona Megathrust.

Baca Juga: Sepi Peminat dan Sering Dianggap Remeh, Jurusan Ilmu Perpustakaan Justru Punya 4 Kelebihan Ini untuk Karier!

"Monitoring BMKG menunjukkan bahwa sejak awal Agustus 2019 telah terjadi rentetan aktivitas gempa bumi di Busur Subduksi Sunda. Aktivitas gempa singnifikan ini tersebar dari Segmen Megathrust Mentawai-Siberut hingga Segmen Megathrust Sumba," tulis BMKG.

Daftar peristiwa gempa di bulan Agustus 2019

Lebih lanjut, BMKG menjabarkan peristiwa gempa yang terjadi selama bulan Agustus 2019 ini.

"Diawali dengan peristiwa gempa kuat dan merusak di Banten berkekuatan M 6,9 pada 2 Agustus 2019 lalu, hingga hari ini rentetan gempa masih terus mengguncang. Hari ini saja sudah 2 kali wilayah selatan Bali dan Banyuwangi diguncang gempa berkekuatan M 4,9."

BMKG juga membagikan daftar lengkap peristiwa gempa di bulan Agustus 2019 hingga detik ini.

"Sejak awal Agustus 2019 tercatat di Busur Subduksi Sunda sudah lebih dari 8 kali terjadi gempa signifikan yaitu:1. 2 Agustus 2019 Gempa Selatan Banten M 6,92. 3 Agustus 2019 Gempa Sukabumi M 4,43. 9 Agustus 2019 Gempa Sumba M 4,34. 10 Agustus 2019 Gempa Tasikmalaya dan Pangandaran M 4,05. 10 Agustus 2019 Gempa Tasikmalaya dan Pangandaran M 5,16. 11 Agustus 2019 Gempa Pariaman M 5,27. 11 Agustus 2019 Gempa Selatan Selat Sunda M 5,1.8. 12 Agustus 2019 Gempa Selatan Bali dan Banyuwangi M 4,9"

Pusat rentetan gempa ada di Zona Subduksi

BMKG menjelaskan kalau rentetan gempa ini adalah hal yang menarik untuk dicermati.

Semua gempa yang terjadi di bulan Agustus 2019 dibenarkan BMKG berpusat di Zona Subduksi.

Kedalaman hiposenternya pun beragam, ada yang dangkal bersumber di zona subduksi muka (front subductioan), dan ada juga yang berada di kedalaman menengah di zona transisi antara zona Megathrust dan Benioff.

BMKG juga mengakui kalau fenomena ini membuat banyak pihak penasaran, apakah hal tersebut ada kaitannya dengan gempa besar yang akan mengguncang pulau Jawa dan merupakan gempa pendahuluan (foreshocks).

Baca Juga: Amanda Rawles dan Caitlin Halderman Tukeran Pacar Seharian. Siapa yang Paling Baper?

BMKG bahkan mengaku merasa kesulitan untuk memberikan jawaban mengenai hal tersebut.

"Namun demikian, hasil monitoring BMKG memang menunjukkan adanya klaster yang mencolok terkait adanya peningkatan aktivitas seismik, yaitu: (1) zona selatan Bali dan Banyuwangi, (2) Zona Cilacap dan Pangandaran, dan (3) Selat Sunda.

BMKG akan terus memonitor aktivitas seismik yang terjadi khususnya di 3 zona duga aktif tersebut dan hasilnya akan segera diinformasikan kepada masyarakat," janji BMKG.

Gempa di Aceh 2004 bisa terdeteksi lewat gempa pendahuluan

Lebih lanjut, BMKG juga memberikan informasi kalau peristiwa gempa besar yang udah pernah terjadi di seluruh dunia memang bisa diamati melalui rentetan gempa pendahuluan.

Fakta tersebut bisa dilihat melalui peristiwa gempa Aceh 2004, Gempa Tohuku 2011, dan Gempa Chili 2014.

Semua gempa besar di atas sebelumnya udah didahului oleh serangkaian gempa pendahuluan, girls.

Apakah gempa-gempa yang terjadi belakangan ini di bulan Agustus 2019 merupakan gempa pendahuluan sebelum terjadi gempa besar di selatan Jawa? Memang belum bisa dipastikan sekarang.

Tetaplah waspada dan selalu ikuti perkembangan informasi resmi dari BMKG ya, girls! (*)

Baca Juga: Viral Karena Tetap Pede Meski Jerawatan Parah, Yuk Belajar dari Sosok Novia Nur Ismi. Inspiratif Banget!