Menghitung setiap kalori yang masuk ke tubuh
Ketika ingin menurunkan berat badan, kualitas diet jauh lebih penting daripada jumlah kalori yang masuk.
Studi di tahun 2012 yang dipublikasikan pada jurnal JAMA menemukan bahwa orang-orang yang menjalankan diet rendah karbohidrat dan glikemiknya rendah membakar lebih banyak kalori dibanding mereka yang melakukan diet rendah lemak.
"Makanan yang karbohidratnya tinggi memperlambat metabolisme tubuh dibandingkan makanan kaya lemak dan protein," kata David Ludwig, MD, Direktur New Balance Foundation Obesity Prevention Center, Boston Children's Hospital.
Makanan dengan kadar glikemik tinggi seperti gula, roti dan kentang juga meningkatkan gula darah dan merangsang rasa lapar.
Baca Juga: Infeksi Bakteri & Radiasi Bisa Jadi Penyebab 5 Penyakit Mata Ini!
Membatasi porsi makan
Mungkin kita pernah mendengar hal ini ribuan kali: porsi makan yang kecil namun tapi sering membantu menurunkan berat badan dan mengontrol nafsu makan kita.
Namun, membagi 1.200 kalori perhari untuk enam kali porsi makan bisa membuat perut kita bunyi.
"Kita memerlukan protein, serat dan karbohidrat di setipa porsi makan kita agar kenyang. Dan sangat sulit mendapatkan itu semua hanya dengan 200 kalori," jelas Blatner.
Pada beberapa kasus, orang-orang akhirnya makan berlebihan di porsi makan kecil mereka tadi.
Sebaiknya makan tiga kali sehari dengan porsi makan biasa dibanding makan kecil sebanyak enam kali.