Berdasarkan Penelitian untuk #HadapiCorona, Obat Ini Diyakini Mampu Sembuhkan Pasien COVID-19

By None, Senin, 20 April 2020 | 21:20 WIB
Virus corona (Kompas.com)

Satu kelompok menerima obat itu yang dikembangkan oleh Gilead Sciences, sedangkan kelompok satunya tidak.

Kelompok yang menerima obat mendapat dosis intravena pertama mereka dalam 12 jam setelah infeksi, lalu terus berlanjut setiap hari selama 6 hari.

Para ilmuwan melakukan pengobatan awal, sesaat sebelum virus mencapai tingkat tertinggi di paru-paru hewan tersebut.

Baca Juga: Kepoin Jenis Musik Buat Tiap Pelajaran. Musik Klasik Cocok Pas Belajar Matematika!

Hewan yang dirawat menunjukkan peningkatan yang signifikan 12 jam setelah dosis pertama mereka, dan tren itu terus berlanjut selama studi yang berlangsung seminggu.

Salah satu dari enam hewan yang dirawat menunjukkan kesulitan bernapas ringan, sedangkan semua enam monyet yang tidak diobati mengalami sesak napas.

Melihat efeknya pada monyet, bagaimanakah efek samping dari obat remdesivir pada manusia?

Berdasarkan laman WebMD, obat remdesivir sempat digunakan untuk menangkal virus Ebola pertama kali muncul pada tahun 1976 dan mewabah di Afrika.

Namun obat ini memiliki efek samping yaitu dapat meningkatkan kadar enzim hati yang mungkin mengindikasikan kerusakan hati.

Para peneliti juga mendokumentasikan peningkatan enzim serupa pada hati tiga pasien positif Covid-19 di Amerika Serikat.

Selain itu, efek samping seperti mual dan muntah dapat dirasakan jika seseorang tak kuasa dengan dosisnya.

Baca Juga: Tonic Immobility, Kondisi di Mana Korban Perkosaan 'Lumpuh Sementara'