Berdasarkan Penelitian untuk #HadapiCorona, Obat Ini Diyakini Mampu Sembuhkan Pasien COVID-19

By None, Senin, 20 April 2020 | 21:20 WIB
Virus corona (Kompas.com)

Cewekbanget.id - Virus corona yang saat ini jadi pandemi global memang diketahui belum punya obatnya.

Karena itu penelitian gencar dilakukan buat segera menemukan vaksin penyembuhnya.

Salah satunya dilakukan oleh ilmuwan pemerintah Amerika Serikat pada Jumat (17/4).

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 5 Manfaat Minum Air Lemon Hangat Sebelum Tidur!

Mereka melakukan percobaan tersebut kepada sekelompok monyet. Lalu, bagaimana hasilnya?

Beberapa moneyt ini menunjukan hasil yang cukup baik selama percobaan terhadap obat bernama remdesivir yang diduga dapat menyembuhkan Covid-19.

Dikutip dari Kompas.com, uji coba ini melibatkan dua kelompok dari enam kera rhesus yang sengaja diinfeksi dengan SARS-CoV-2, nama resmi virus corona.

Baca Juga: Bagaimana Keseharian Pasien Corona yang Dirawat di Wisma Atlet Kemayoran?

Satu kelompok menerima obat itu yang dikembangkan oleh Gilead Sciences, sedangkan kelompok satunya tidak.

Kelompok yang menerima obat mendapat dosis intravena pertama mereka dalam 12 jam setelah infeksi, lalu terus berlanjut setiap hari selama 6 hari.

Para ilmuwan melakukan pengobatan awal, sesaat sebelum virus mencapai tingkat tertinggi di paru-paru hewan tersebut.

Baca Juga: Kepoin Jenis Musik Buat Tiap Pelajaran. Musik Klasik Cocok Pas Belajar Matematika!

Hewan yang dirawat menunjukkan peningkatan yang signifikan 12 jam setelah dosis pertama mereka, dan tren itu terus berlanjut selama studi yang berlangsung seminggu.

Salah satu dari enam hewan yang dirawat menunjukkan kesulitan bernapas ringan, sedangkan semua enam monyet yang tidak diobati mengalami sesak napas.

Melihat efeknya pada monyet, bagaimanakah efek samping dari obat remdesivir pada manusia?

Berdasarkan laman WebMD, obat remdesivir sempat digunakan untuk menangkal virus Ebola pertama kali muncul pada tahun 1976 dan mewabah di Afrika.

Namun obat ini memiliki efek samping yaitu dapat meningkatkan kadar enzim hati yang mungkin mengindikasikan kerusakan hati.

Para peneliti juga mendokumentasikan peningkatan enzim serupa pada hati tiga pasien positif Covid-19 di Amerika Serikat.

Selain itu, efek samping seperti mual dan muntah dapat dirasakan jika seseorang tak kuasa dengan dosisnya.

Baca Juga: Tonic Immobility, Kondisi di Mana Korban Perkosaan 'Lumpuh Sementara'

Bahkan beberapa orang akan mengalami peningkatan aliran darah atau sebaliknya, jika mengonsumsi obat remdesivir dengan obat-obatan lainnya.

Meski demikian, Peneliti dari University of Chicago dalam New England Journal of Medicine pada Jumat (10/4) lalu melaporkan, obat itu telah menunjukkan kemanjuran cukup tinggi di rumah sakit Chicago, yang diuji coba ke pasien virus corona.

Bahkan hasil serupa terjadi pada penelitian sebanyak 53 pasien yang dilakukan di Amerika Serikat, Eropa, Kanada, dan Jepang.

Baca Juga: Sulit Ditebak, 4 Zodiak Ini Bisa Sangat Tertutup ke Orang Lain!

Dalam studi itu, sebanyak 68% pasien membaik dan 57% dari mereka yang menggunakan ventilator tidak lagi membutuhkan bantuan pernapasan mekanik setelah minum obat remedesivir selama 10 hari.

Melihat hal positif ini, produsen obat tersebut berharap agar obat remdesivir ini dapat menyembuhkan para pasien Covid-19 di berbagai belahan dunia.

(*)

Artikel ini telah tayang di GridHEALTH.id dengan judul: Sukses Diuji pada Monyet, Obat Remdesivir Diyakini Dapat Sembuhkan Pasien Covid-19 dalam 10 Hari