Dampak Pandemi Covid-19, Hampir Setengah Angkatan Kerja Global Berisiko Kehilangan Pekerjaan!

By Elizabeth Nada, Kamis, 30 April 2020 | 17:35 WIB
Ilustrasi kehilangan pekerjaan (Shutterstock via kompas.com)

Cewekbanget.id - Girls, pandemi covid-19 yang sedang melanda seluruh dunia ini memang berdampak ke berbagai sektor, ya. Termasuk juga pada sektor perekonomian.

Akibatnya, banyak pula pekerja yang terancam kehilangan pekerjaan karena krisis di masa pandemi ini.

Menurut “Monitor ILO edisi ketiga: COVID-19 dan dunia kerja”, penurunan jam kerja di kuartal (kedua) tahun 2020 kini diperkirakan akan semakin buruk dibandingkan estimasi sebelumnya.

Baca Juga: Semangka & 4 Buah Kaya Air yang Bisa Jadi Pilihan Menu Buka Puasa

Estimasi sebelumnya adalah penurunan 6,7 persen, setara dengan 195 juta pekerja penuh waktu, sementara akibat dari perpanjangan masa karantina, yang juga kita alami sekarang, diperkirakan akan terjadi kemorosotan 10,5 persen, setara dengan 305 juta pekerjaan penuh waktu (dengan asumsi 48 jam kerja se-minggu).

Dampak perekonomian informal

Akibat dari krisis ekonomi karena wabah covid-19, hampir 1,6 miliar pekerja di perekonomian informal (mewakili kelompok paling rentan di pasar kerja), yang juga hampir setengah dari jumlah angkatan kerja global, terancam kehilangan pekerjaan.

 

Fyi, pada bulan pertama krisis karena wabah covid-19 diperkirakan mengakibatkan kemorosotan 60 persen dari penghasilan pekerja informal secara global.

Kalau dirincikan berdasarkan kawasan, Afrika dan Amerika mengalami kemerosotan 81%, kawasan Asia dan Pasifik sebanyak 21,6% serta kawasan Eropa dan Asia Tengah alami kemerosotan sebesar 70%.

Usaha juga terkena risiko

Enggak hanya para pekerja, usaha pun enggak lepas mengalami dampak buruk dari pandemi covid-19.

Di seluruh dunia, lebih dari 436 juta usaha menghadapi risiko tinggi gangguan yang serius.

Baca Juga: Punya Karakter yang Kuat, Cari Tahu Makeup yang Cocok Buat Cewek Berzodiak Aries!

Usaha-usaha ini beroperasi di sektor ekonomi yang paling terkena imbas pandemi, termasuk 232 juta di sektor usaha eceran, 111 juta di manufaktur, 51 juta di akomodasi dan jasa makanan dan 42 juta di usaha properti dan kegiatan usaha lainnya.

Kebijakan seperti apa yang dibutuhkan?

Berdasarkan data dan temuan diatas, ILO menyerukan tindakan-tindakan mendesak, tersasar dan fleksibel untuk mendukung pekerja dan dunia usaha, khususnya usaha kecil, mereka yang berada di ekonomi informal dan lainnya yang rentan.

Tindakan-tindakan untuk pengaktifan kembali ekonomi harus mengikuti pendekatan yang kaya pekerjaan, didukung oleh kebijakan dan lembaga ketenagakerjaan yang lebih kuat, sistem perlindungan sosial dengan sumber daya yang lebih baik dan menyeluruh.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 30 April 2020. Duh.. Libra Lagi Galau!

Koordinasi internasional mengenai paket stimulus dan tindakan pembebasan utang akan menjadi penting dalam menjadikan proses pemulihan efektif dan berkelanjutan. 

“Sejalan dengan perkembangan pandemi dan krisis ketenagakerjaan, kebutuhan untuk melindungi mereka yang paling rentan menjadi semakin mendesak,” kata Direktur Jenderal ILO Guy Ryder.

(*)