Mengenal Padusan & 5 Tradisi Bulan Ramadhan yang Ada di Pulau Jawa

By None, Minggu, 17 Mei 2020 | 04:30 WIB
Tradisi Padusan (instagram/visitsurakarta)

1. Padusan

Padusan berasal dari kata adus atau mandi. Berdasarkan arti tersebut, Padusan merupakan salah satu tradisi di Jawa, di mana orang-orang membersihkan dirinya sehari sebelum puasa.

Biasanya, tradisi Padusan sering dilakukan oleh orang-orang di daerah yang memiliki banyakbanyak sumber mata air alami, atau yang kerap disebut umbul, seperti Klaten atau Boyolali.

Maksud dari Padusan adalah untuk membersihkan jiwa dan raga agar siap menghadapi bulan suci Ramadhan.

Fyi, pada zaman dahulu Padusan dilakukan seorang diri di tempat yang sepi, namun sekarang padusan dilakukan secara beramai-ramai di kolam renang, maupun di mata air.

Baca Juga: 3 Pilihan Sheet Mask Unik yang Bikin Kulit Glowing Saat Lebaran!

2. Dandangan

Tradisi Dandangan yang berasal dari daerah Kudus, diyakini sebagai salah satu tradisi peninggalan Sunan Kudus sejak 450 tahun lalu, yang dilakukan untuk menyambut datangnya awal Ramadhan.

Dulunya, pengumuman awal bulan puasa dilakukan oleh Jakfar Shodiq melalui pengeras suara di Menara Kudus sembari diiringi tabuhan bedug masjid. Bunyi bedug “dang, dang, dang” itulah yang kemudian kerap disebut dandangan.

Kalau sekarang tradisi ramadhan Dandangan di Kudus diisi dengan pasar rakyat dan berbagai penampilan seni seperti tari-tarian.

Tradisi dandangan di Kudus

3. Sungkeman

Kalau tradisi ini pasti sudah enggak asing kan, girls?

Di daerah Jogja dan Solo Raya, sungkeman merupakan salah satu tradisi yang dilakukan saat Lebaran tiba.

Sungkem dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua, dengan cara bersimpuh mengatupkan tangan sembari mengucapkan permintaan maaf atas kesalahan-kesalahan yang dilakukan baik yang disadari ataupun tidak.

Tradisi sungkeman juga dilakukan di kalangan keraton. Setiap lebaran terdapat acara Ngabekten di Keraton Yogyakarta, dimana para kerabat keraton akan melakukan sungkeman kepada Sri Sultan.