CewekBanget.ID - Selama masa karantina di rumah, apakah kita sudah mulai lupa hari atau tanggal, girls?
Wajar kalau memang demikian, sebab sudah lebih dari 70 hari kita berjibaku di dalam rumah demi mencegah penyebaran virus corona (COVID-19).
Perubahan pola kehidupan sebelum dan setelah dilanda pandemi membuat sebagian dari kita mengalami disorientasi waktu, terutama karena kita menghabiskan waktu terlalu lama di rumah.
Baca Juga: Bukan Melemahkan, Faktanya Puasa Ramadhan Justru Perkuat Imun Tubuh untuk #HadapiCorona
Dilansir dari Grid Health, disorientasi ini pun membuat orang jadi sulit berkonsentrasi dan lebih lambat berpikir, bahkan sulit mengingat hal-hal remeh seperti hari atau tanggal saat ini.
Nah, bisa jadi disorientasi waktu ini merupakan tanda-tanda kita mengalami stres selama pandemi.
Rutinitas Hilang
Tubuh kita bergantung pada isyarat fisik, sosial, dan lingkungan seperti dari sinar matahari untuk mengatur ritme sirdakian.
Isyarat tersebut tanpa disadari membentuk rutinitas sehari-hari seperti makan, tidur, liburan, sampai ibadah mingguan untuk menandai suatu hari.
Nah, selama kita tinggal di rumah akibat pandemi berbulan-bulan, pola kehidupan dan sejumlah rutinitas pun menghilang dan menyebabkan batas penanda suatu hari yang sebelumnya jelas kini tampak kabur.
Selain itu, hari-hari selama pandemi biasanya habis untuk menuntaskan pekerjaan rumah, sekolah, atau kantor, dan akhir pekan kini enggak lagi leluasa untuk dihabiskan dengan berbagai kegiatan relaksasi seperti menonton konser atau nongkrong.
Lantas, hilangnya rutinitas ini pun dapat menguras energi mental, terutama jika kita terus-menerus memikirkan tentang situasi selama pandemi.
Beban Pikiran Makin Banyak
Selama pandemi dan menghabiskan waktu di rumah, beban pikiran kita justru bertambah.
Banyak kondisi yang berubah dan dapat berdampak pada masa depan, seperti nasib para petugas medis garda depan yang bertaruh nyawa demi menghadapi COVID-19, para siswa sekolah yang mendadak enggak mengalami hal-hal seperti Ujian Nasional (UN) dan upacara kelulusan, atau para pekerja yang mengalami PHK dan dirumahkan.
Seluruh kondisi tersebut menyulitkan dan meningkatkan kinerja kognitif serta menggunakan lebih banyak sumber daya mental kita.
Makanya, dibanding seluruh permasalahan tersebut, sekadar mengingat hari jadi sesuatu yang remeh dan mudah terlupakan oleh kita.
Baca Juga: WHO Sebut Corona Enggak Akan Hilang, Siap Berdamai #HadapiCorona?
Gejala Stres
"Pandemi corona adalah sumber stres kronis karena berlangsung intens selama berbulan-bulan," ujar Inger Burnett-Zeiglerkan, profesor psikiatri dan ilmu perilaku dari Northwestern University AS, seperti dilansir dari Grid Health pada Selasa (19/5/2020).
Tingkat stres yang tinggi tersebut dapat mengganggu konsentrasi dan memengaruhi perhatian seseorang, termasuk memori jangka pendek, serta memperburuk kualitas tidur.
Padahal, susah tidur juga dapat menyebabkan gangguan kognitif, masalah konsentrasi, dan hilangnya memori jangka pendek.
(Mahardini Nur Afifah/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Lupa "Ini Hari Apa" Bisa Jadi Tanda Stres Pandemi Corona"
(*)