Itu adalah berita buruk, enggak cuma buat planet ini tetapi untuk kesehatan manusia, kata Lapola, yang memegang gelar PhD dalam pemodelan sistem bumi dari Max Planck Institute di Jerman dan bekerja di University of Campinas di Brasil.
"Ketika Anda menciptakan ketidakseimbangan ekologis, saat itulah virus dapat melompat dari hewan ke manusia," katanya.
Pola serupa juga bisa dilihat di penyakit HIV, Ebola dan demam berdarah.
"Semua virus yang muncul atau menyebar dalam skala besar karena ketidakseimbangan ekologis," kata Lapola.
Sejauh ini, sebagian besar wabah tersebut telah terkonsentrasi di Asia Selatan dan Afrika, sering dikaitkan dengan spesies kelelawar tertentu.
Tetapi keanekaragaman hayati besar Amazon bisa menjadikan kawasan itu, "Kumpulan virus corona terbesar di dunia," kata Lapola, merujuk pada coronavirus secara umum, bukan yang berada di belakang pandemi saat ini.
"Itu satu alasan lagi untuk tidak menggunakan Amazon secara tidak rasional, seperti yang kita lakukan sekarang," kata Lapola.
Dan satu alasan lagi yang perlu diwaspadai oleh lonjakan deforestasi oleh petani ilegal, penambang dan penebang, ia menambahkan.
Bolsonaro, seorang skeptis perubahan iklim yang pengin membuka tanah adat yang dilindungi untuk pertambangan dan pertanian, mengerahkan pasukan ke Amazon minggu ini untuk memerangi deforestasi, dalam suatu langkah perlindungan yang langka.
Tapi Lapola mengatakan dia lebih suka melihat pemerintah memperkuat badan lingkungan yang ada, IBAMA, yang telah menghadapi pengurangan staf dan anggaran di bawah Bolsonaro.
"Saya berharap di bawah pemerintahan berikutnya kita akan lebih memperhatikan melindungi apa yang mungkin menjadi harta karun biologis terbesar di planet ini," kata Lapola.
"Kita perlu menemukan kembali hubungan antara masyarakat kita dan hutan hujan," tambah Lapola.
Kalau enggak, dunia bakal menghadapi lebih banyak wabah - "proses yang sangat kompleks yang sulit diprediksi," katanya. (*)
#HadapiCorona
Baca Juga: 3 Masker Mata Terjangkau untuk Hilangkan Mata Panda. Biar Lebih Fresh!
Artikel ini telah tayang di Grid Health dengan judul: Bukan di Wuhan juga Amerika dan Eropa, Sumber Virus Corana Ternyata di Hutan Hujan Tropis Amazon