"Lagi naik ini menuju puncak (kasus). Mungkin ada angka yang lebih tinggi," kata Epidemiolog UI, Pandu Riono, dikutip detik.com (21/5/2020).
Pandu mengatakan kasus tertinggi dari Jawa Timur itu disebabkan karena angka penularan saat ini masih tinggi.
Menurutnya, penularan yang masih tinggi disebabkan karena masyarakat masih banyak yang tidak patuh terhadap pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Baca Juga: Konser 'One Love Asia' UNICEF, Ada Siwon 'Super Junior' Hingga Inul!
"Jadi peningkatan itu kan dari prilaku pelanggaran PSBB yang tidak dipatuhi, kerumunan-kerumunan masih banyak, masyarakat tidak stay at home. Kira-kira 10 hari atau 2 minggu lalu jadi meningkatnya sekarang," katanya.
Selain itu, peningkatan kapasitas testing terhadap warga yang diindikasikan tertular virus corona uga menjadi faktor tingginya angka kasus positif.
Seperti di Jawa Timur, kenaikan jumlah testing yang dilakukan pemerintah daerah membuat angka positif itu terjadi lonjakan yang tinggi dalam skala nasional.