4 Kondisi yang Memperbesar Kemungkinan Meninggal Akibat #HadapiCorona!

By Salsabila Putri Pertiwi, Senin, 15 Juni 2020 | 13:18 WIB
Wilayah Indonesia mengalami pandemi Covid-19, tapi ada 10 provinsi yang jumlah kasusnya sangat kecil. (shutterstock via Kompas.com)

CewekBanget.ID - Pandemi virus corona (COVID-19) sampai saat ini masih belum menunjukkan penurunan grafik yang melegakan, apalagi di Indonesia.

Tentunya hampir semua orang masih ngeri terhadap virus ini karena terkesan dapat dengan mudah menyebabkan kematian saat menginfeksi tubuh manusia.

Padahal, meski agresif dan pada beberapa kasus terbukti menyebabkan korbannya meninggal dunia, virus corona enggak dapat melemahkan, bahkan sampai membunuh semua penduduk bumi begitu saja.

Baca Juga: New Normal, Benarkah Virus Corona Menempel pada Pakaian dan Sepatu?

Selain itu, kabarnya hanya manusia dengan 4 faktor utama pada kesehatannya yang memiliki kemungkinan meninggal dunia lebih besar daripada yang lain akibat COVID-19.

4 Faktor Penyebab Kematian

Cara Jepang #hadapicorona

Seorang dokter baru-baru ini ungkap penemuan terbarunya, mengenai 4 faktor yang bisa menyebabkan pasien COVID-19 meninggal dunia.

Dilansir dari Grid Health, menurut Daily Star pada Jumat (12/6/2020), Ahn June-hong, profesor ilmu penyakit dalam di Pusat Medis Universitas Yeungnam, Korea Selatan, menjelaskan penelitiannya dalam sebuah makalah pada Reuters.

Dalam makalah yang diterbitkan oleh Jurnal Ilmu Kedokteran Korea pada 2 Juni 2020 itu, Ahn dan sejumlah dokter di Korea Selatan menulis 4 hal penyebab pasien COVID-19 meninggal dunia.

Di antara faktor yang disebutkan, melansir Intisari.id pada Jumat (12/6/2020), orang yang rentan meninggal akibat Covid-19 memiliki kondisi berikut.

Kondisi Rentan Terinfeksi Virus

4 faktor tersebut ditemukan dan diyakini menjadi faktor penyebab seseorang meninggal dunia setelah terinfeksi virus corona, setelah tim dokter mengamati 110 pasien virus corona.

110 pasien tersebut berada di rumah sakit di Daegu, pusat wabah COVID-19 di Korea Selatan, sejak 19 Februari hingga 15 April.

Dari 110 pasien tersebut, di Pusat Medis University Yeungnam, 23 orang mengembangkan kasus virus corona yang parah.

Mereka adalah pasien yang berusia tua daripada yang lain, memiliki diabetes, serta saturasi oksigen perifer yang rendah, menurut laporan itu.

Baca Juga: Tahapan Psikologis Manusia Saat New Normal #HadapiCorona Menurut Ahli!

"Saya percaya menggunakan faktor prognistik pasien COVID-19 yang parah akan memberikan kesempatan bagi dokter menawarkan pasien yang berisiko tinggi, dengan perawatan medis terbaik," kata Ahn June-hong.

Sementara, jika kita memiliki tekanan darah tinggi, kemungkinan risikonya menjadi 2 kali lipat.

Hingga kini, Korea Selatan melaporkan 45 kasus baru, sehingga negara itu memiliki 11.947 kasus dengan 276 angka kematian.

Baca Juga: Ini Jadwal Pembukaan PSBB Transisi Fase I DKI Jakarta #HadapiCorona!

Korea Selatan sendiri disebut sebagai negara yang cukup berhasil dalam mengendalikan pandemi ini.

Mereka menggunakan obat tekanan darah tinggi untuk membantu melindungi dari COVID-19 yang parah.

Temuan studi ini menghilangkan kekhawatiran bahwa mereka yang terkena virus corona otomatis memiliki potensi meninggal dunia.

(*)