Baca Juga: Efek Samping Hydroxychloroquine, Obat #HadapiCorona. Penglihatan Jadi Kabur!
Sedangkan jenis obat lainnya menggunakan bahan dasar kombinasi herbal seperti daun sembung, daun meniran, jahe merah, dan sambiloto.
Penelitian tentang produk-produk ini diselenggarakan melalui kolaborasi antara LIPI, Universitas Gadjah Mada (UGM), PT Kalbe Farma, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan.
"Dari berbagai studi dan literatur menunjukkan bahan-bahan tersebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh seseorang. Dengan begitu, produk ini diharapkan juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh pasien Covid-19 sehingga proses penyembuhan bisa lebih cepat," tutur Peneliti dari Pusat Penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Masteria Yonuvilsa Putra, dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: #HadapiCorona, Ini 4 Tips Aman saat Bertransaksi Menggunakan Uang
Kombinasi Obat-Obatan
Dilansir dari kompas.com, para peneliti dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengembangkan riset terkait kombinasi regimen obat yang berpotensi menjadi obat COVID-19.
Penelitian terkait kombinasi obat ini merupakan kerja sama dari Universitas Airlangga, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan Badan Intelijen Negara.
Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga Purwati menyebut ada 5 kombinasi regimen obat yang sedang dikembangkan, terdiri dari lopinavir atau ritonavir dengan azithromicyne; lopinavir atau ritonavir dengan doxycycline; lopinavir atau ritonavir dengan chlaritromycine, hydroxychloroquine dengan azithromicyne; dan hydroxychloroquine dengan doxycycline.
Purwati menyebut bahwa obat-obat ini belum diperjualbelikan secara bebas tetapi telah diproduksi dan disebarkan ke sejumlah rumah sakit yang membutuhkan.