CewekBanget.ID - Setelah beberapa bulan, peningkatan kasus infeksi virus corona masih terjadi di Indonesia ya, girls.
Padahal, berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan penyebaran virus yang menyerang saluran pernapasan ini.
Beberapa cara yang telah dilakukan ialah melakukan eksperimen dan inovasi untuk menemukan vaksin bahkan produk lain penangkal COVID-19.
Termasuk salah satu kalung 'antivirus corona' yang ramai diperbincangkan beberapa hari terakhir.
Sebenarnya, apa saja produk yang diklaim efektif hadapi COVID-19? Berikut daftarnya!
Baca Juga: 13 Tempat yang Sebaiknya Dihindari untuk #HadapiCorona di Masa Pandemi
Obat Herbal
Melansir Harian Kompas, Senin (15/6/2020) dari Kompas.com pada Jumat (6/7/2020), sejak 8 Juni lalu dilakukan uji klinis dari bakal produk immunomodulator kepada 90 pasien COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran.
Immunomodulator merupakan senyawa peningkat daya tahan tubuh untuk pasien yang tertular COVID-19.
Ada 2 produk herbal yang dikembangkan sebagai immunomodulator.
Salah satunya ialah hasil ekstraksi Cordyceps militaris atau sejenis jamur di Indonesia yang dipercaya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengatasi gangguan pernapasan.
Baca Juga: Efek Samping Hydroxychloroquine, Obat #HadapiCorona. Penglihatan Jadi Kabur!
Sedangkan jenis obat lainnya menggunakan bahan dasar kombinasi herbal seperti daun sembung, daun meniran, jahe merah, dan sambiloto.
Penelitian tentang produk-produk ini diselenggarakan melalui kolaborasi antara LIPI, Universitas Gadjah Mada (UGM), PT Kalbe Farma, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan.
"Dari berbagai studi dan literatur menunjukkan bahan-bahan tersebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh seseorang. Dengan begitu, produk ini diharapkan juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh pasien Covid-19 sehingga proses penyembuhan bisa lebih cepat," tutur Peneliti dari Pusat Penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Masteria Yonuvilsa Putra, dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: #HadapiCorona, Ini 4 Tips Aman saat Bertransaksi Menggunakan Uang
Kombinasi Obat-Obatan
Dilansir dari kompas.com, para peneliti dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengembangkan riset terkait kombinasi regimen obat yang berpotensi menjadi obat COVID-19.
Penelitian terkait kombinasi obat ini merupakan kerja sama dari Universitas Airlangga, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan Badan Intelijen Negara.
Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga Purwati menyebut ada 5 kombinasi regimen obat yang sedang dikembangkan, terdiri dari lopinavir atau ritonavir dengan azithromicyne; lopinavir atau ritonavir dengan doxycycline; lopinavir atau ritonavir dengan chlaritromycine, hydroxychloroquine dengan azithromicyne; dan hydroxychloroquine dengan doxycycline.
Purwati menyebut bahwa obat-obat ini belum diperjualbelikan secara bebas tetapi telah diproduksi dan disebarkan ke sejumlah rumah sakit yang membutuhkan.
Produk Eucalyptus
Mengutip dari KompasTV pada Sabtu (4/7/2020), Kementerian Pertanian (Kementan) merilis produk kalung antivirus corona dengan bahan eucalyptus pada 8 Mei 2020.
Kalung ini diklaim mampu mencegah corona dan siap diproduksi massal pada Agustus mendatang.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut, pemakaian kalung ini selama kurang-lebih 15 menit dapat membunuh kira-kira 42% virus corona.
Kementan membuat 4 produk antivirus corona berupa:
- Formula Aromatik Antivirus Berbasis Minyak Eucalyptus dengan nomor pendaftaran paten P00202003578
- Ramuan Inhaler Antivirus Berbasis Eucalyptus dan Proses Pembuatannya dengan nomor pendaftaran paten P00202003574
- Ramuan Serbuk Nanoenkapsulat Antivirus Berbasis Eucalyptus dengan nomor pendaftaran paten P00202003580
- Minyak atsiri eucalyptus citridora sebagai antivirus terhadap virus avian influenza subtipe H5N1, gammacorona virus, dan betacoronavirus.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementan Fadjry Djufry menjelaskan kalung antivirus corona merupakan produk eucalyptus yang dibuat dengan teknologi nano.
Proses izin untuk produk eucalyptus tersebut, imbuhnya, masih dalam proses.
Fadjry menegaskan meski nantinya menggunakan kalung antivirus ini, masyarakat diharapkan tetap patuh terhadap protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
(*)
Baca Juga: Dipercaya Sejak Dulu, Ini 4 Manfaat Utama Air Beras untuk Kecantikan!